GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri membongkar jejak digital anggota DPR Fadli Zon yang diduga mendukung terorisme di Indonesia.
Menurut dia, Fadli Zon kerap membuat narasi dukungan tersebut melalui media sosial Twitter.
"Fadli Zon ini lupa jika jejak digital itu bisa dibaca siapa pun. Nah, dia suka buat cuitan di Twitter-nya mendukung teroris sejak 2018," ujar Rudi kepada GenPI.co, Jumat (18/3).
Rudi menjelaskan terdapat beberapa cuitan Fadli Zon yang mengarah untuk membela teroris.
Pada 13 Mei 2018, Fadli mengatakan terorisme hadir di negara lemah. Menurut Rudi, hal itu ialah serangan kepada Presiden Jokowi.
Selain itu, kata dia, Fadli Zon kembali membuat cuitan terkait kegagalan pemerintah dalam menangani terorisme pada 15 Mei 2018.
"Terorisme (ada,red) karena pemerintah gagal lindungi warga. Jangan salahkan RUU Terorisme. Jadi, saya pikir narasi itu jelas memperlihatkan Fadli Zon yang tidak mendukung pemerintah, tetapi melindungi terorisme," jelasnya.
Selain itu, Rudi kembali menguak cuitan Fadli Zon yang melindungi terorisme pada 7 Juli 2020.
Fadli Zon kala itu menyoroti kinerja Densus 88 yang menembak tersangka terorisme yang berprofesi sebagai petani.
"Nah, ini juga aneh. Ketika itu Fadli mengatakan kasihan sekali rakyat petani ditembak Densus 88. Keanehan itu karena profesi apa pun jika terindikasi teroris, harus ditindak," imbuhnya.
Rudi menilai Fadli Zon memang sengaja membuat kegaduhan tersebut, bahkan menginginkan Densus 88 dibubarkan.
Namun, permintaan itu tidak relevan dengan kondisi terorisme di Indonesia yang makin sulit bergerak karena adanya Densus 88.
"Aneh sekali jika Fadli ini minta Densus 88 dibubarkan. Itu artinya, ada dugaan kuat Fadli Zon membela terorisme," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News