Pakar Sebut Sistem E-voting untuk Pemilu 2024 Bisa Berbahaya

26 Maret 2022 08:40

GenPI.co - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha merespons usulan agar pemungutan suara dalam Pemilu 2024 menerapkan sistem internet voting atau e-voting.

Pratama mengatakan, akan berbahaya dan berisiko besar jika penerapan e-voting langsung secara nasional pada Pemilu 2024. 

Seperti diketahui, usulan tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. 

BACA JUGA:  Sistem Pemilu di Demokrat Ternyata Begini, Tokoh Ini Blak-Blakan

Johny menjelaskan bahwa sistem pemungutan suara Pemilu dengan e-voting sudah banyak dilakukan di beberapa negara.

"Pada tahap awal pelaksanaannya hanya di kota besar yang infrastrukturnya sudah mapan," ujar Pratama dilansir dari Antara, Jumat (25/3). 

BACA JUGA:  Instruksi Tegas Ketua Bawaslu Jelang Pemilu 2024, Top Banget

Oleh karena itu, Pratama menyarankan agar pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap terlebih dahulu.

Selain itu, perlu dipikirkan teknis e-voting mau model seperti apa, apakah langsung dari smartphone atau harus lewat tempat pemungutan suara (TPS) khusus.

BACA JUGA:  Soal Penundaan Pemilu 2024, Ternyata Cak Imin

Pratama kemudian mencontohkan bahwa di Amerika Serikat masih menyediakan tempat khusus untuk e-voting. 

Sementara itu, pemilu elektronik di Estonia terdiri dari voting lewat mesin khusus yang disiapkan oleh pemerintah setempat.

Selain itu, pemerintah di sana juga melakukan voting secara remote lewat internet dengan personal computer (PC) serta smartphone.

"E-voting bisa dilaksanakan tergantung pada bangsa ini mau menyiapkan model seperti apa dan sejauh mana kota yang akan melakukan uji coba siap secara infrastruktur," kata Pratama. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co