GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presiden Studies (IPS) Nyarwi Ahmad membeberkan keuntungan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang tengah jadi perbincangan publik.
Anwar Usman diperbincangkan lantaran akan menjadi berpihak setelah menikahi adik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Idayana.
“Kalau dia mampu menunjukkan kinerja dan capaian kinerjanya secara profesional, asumsi tersebut secara otomatis akan terbantahkan,” kata Nyarwi kepada GenPI.co, Sabtu (26/3).
Selain itu, Anwar Usman juga harus tetap independen dari intervensi kekuasaan politik mana pun, khususnya dari lingkaran Istana dan Presiden.
“Kalau nanti yang terjadi sebaliknya, ya, potensi konflik kepentingan tersebut bisa menjadi kenyataan,” ujarnya.
Pasalnya, tugas Anwar Usman makin bertambah ketika memilih untuk menikah dengan anggota keluarga besar Presiden Jokowi.
“Dia tidak hanya sekadar dituntut mampu menunjukkan profesionalitas kinerjanya sebagai Ketua MK saja,” ucapnya.
Sebab, sosok Anwar Usman akan mendapatkan sorotan publik yang lebih tajam, khususnya dari kalangan orang-orang yang mengkhawatirkan adanya keberpihakan.
Nyarwi menilai potensi intervensi kekuasaan politik dari Presiden Jokowi kepada Anwar Usman masih sangat kental.
“Ke depannya, Anwar Usman perlu membuktikan dan menunjukkan kepada publik bahwa kekhawatiran semacam itu tidak menjadi kenyataan,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News