GenPI.co - Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi harus berakhir di 2024.
Herry mengatakan, berakhirnya pemerintahan Jokowi merupakan tanda tidak terealisasinya wacana presiden 3 periode atau penundaan Pemilu 2024.
Namun, jika wacana itu malah terealisasi, akan menjadi catatan buruk untuk sistem demokrasi Indonesia.
"Sangat tidak fair bila akhirnya Jokowi mengiyakan wacana 3 periode," ujarnya kepada GenPI.co. Senin (4/4).
Dia mengatakan, kondisi itu tentunya akan merusak citra pemerintahan Jokowi.
Padahal, Jokowi ingin meninggalkan kesan baik setelah masa jabatanya sebagai presiden berakhir.
"Bisa rusak legacy-nya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menyatakan sangat wajar jika ada kritikan dari Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais terhadap Presiden Jokowi terkait wacana tersebut.
Menurutnya, Amien Rais sebagai tokoh reformasi tentu saja tidak mau ada yang mengangkangi perjuangannya dulu.
"Karena, memperpanjang masa jabatan presiden sama saja mengkhianati amanat reformasi," pungkas Fadhli. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News