GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti kegiatan petinggi PBNU ngabuburit bareng Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP
Fernando mengatakan pertemuan tersebut sarat makna bagi kepentingan bangsa dan negara.
“Namun, pertemuan itu jelas membicarakan hal penting. Nggak hanya soal kebangsaan,” kata Fernando kepada GenPI.co, Kamis (7/4).
Pengamat itu menduga PDIP dan para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sedang menjaga komunikasi dengan harapan ke depan punya sikap dan pandangan selaras dalam melihat keindonesiaan.
Selain itu, menurutnya, sangat mungkin kedua pihak membahas soal isu kepemimpinan bangsa, terutama setelah Presiden Joko Widodo lengser pada 2024.
“Namun, pertemuan petinggi PBNU dan Megawati itu kenapa tidak dihadiri Puan Maharani? Tentu hal tersebut perlu dicermati,” imbuhnya.
Menurutnya, mungkin saja PDIP sudah memutuskan capres pilihannya dan sedang didiskusikan dengan PBNU.
“Capres itu nantinya akan disandingkan dengan tokoh yang juga didukung PBNU,” ujarnya.
Fernando mengatakan pertemuan antara partai nasionalis dan ormas Islam terbesar di Indonesia itu makin menarik disimak dan dicermati.
Dirinya berharap siapa pun pemimpin yang diusung keduanya bisa menjaga kedaulatan NKRI dan memajukan bangsa.
“Jika kekuatan PDIP dan PBNU dipadukan, keduanya sangat berpeluang memenangkan Pilpres 2024,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membagikan cerita ngabuburitnya bersama para petinggi PBNU dan PDIP.
Gus Yaqut mengatakan dirinya mendapat asupan kebangsaan, politik, dan perspektif masa depan Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketum PDIP Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto.
Sementara itu, para petinggi PBNU yang datang ialah Ketua Umum Yahya Cholil Qoumas yang didampingi sekjen dan bendumnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News