GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti gerakan mahasiswa yang terbagi ke dalam beberapa kelompok.
Fernando mengatakan terbelahnya gerakan mahasiswa merupakan hal yang wajar.
"Saat ini beberapa BEM sudah dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu," ujar Fernando kepada GenPI.co, Senin (11/4).
Menurut Fernando, hal tersebut membuat kekuatan BEM jadi kurang solid.
Sebab, dia menyebut kekuatannya mudah dimanfaatkan sejumlah pihak.
"Akibatnya, sangat sulit mengharapkan mereka menjadi salah satu kelompok pengontrol pemerintah," ucapnya.
Fernando menyarankan BEM segera melepaskan diri dari kepentingan politik tertentu.
Menurut dia, mahasiswa harus berjuang untuk kepentingan masyarakat.
Pengamat itu mengatakan PR terbesar mereka harus mampu menepiskan ego dan segera bersatu.
"BEM juga harus mampu menghapuskan persepsi sebagian masyarakat yang menganggap pergerakan BEM ditunggangi. Itu PR-nya," jelas dia.
Seperti diketahui, BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi massa di depan gedung DPR RI hari ini, Senin (11/4).
Namun, Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) tidak hadir dan lebih memilih menggelar mimbar keresahan rakyat sehari sebelumnya, pada Minggu (10/4).
Sementara itu, BEM Nusantara pimpinan Eko Pratama memilih menemui Ketua Wantimpres Wiranto dan mengedepankan dialog.
Sebagai informasi, BEM Nusantara terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu Eko Pratama dan kubu Dimas Prayoga.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News