GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku merasa dilema jika harus berbicara perihal insiden penganiayaan Ade Armando pada Demo 11 April.
Refly merasa tak pantas harus membicarakan Ade yang menjadi korban kekerasan.
Namun, Refly menilai bahwa apa yang terjadi pada Ade Armando bukanlah perkelahian jalanan.
“Ini terkait dengan dampak posisi politik yang melakukan pembelahan,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (13/4).
Menurut Refly, apa yang terjadi pada Ade adalah dampak dari pembelahan sosial di masyarakat yang seolah-olah dipelihara negara.
Pasalnya, negara terkesan memelihara sekelompok orang yang kerjanya menyerang pihak-pihak kritis terhadap pemerintah.
“Tak hanya menyerang, mereka juga kerap memasang jebakan untuk ‘mengkandangkan’ orang yang kritis,” tuturnya.
Refly pun mencontohkan Eks Sekretaris FPI Munarman yang dikriminalisasi.
“Munarman dikriminalisasi dengan narasi seakan-akan dia itu teroris, sehingga penegak hukum ‘meneroriskan’ Munarman,” paparnya.
Selain itu, kelompok tersebut juga kerap melaporkan aktivis ke Bareskrim Polri.
“Apa saja diadukan, bahkan mimpi saja bisa diadukan,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News