Politik Identitas Masih Laku di Pemilu 2024, Kata Pengamat

20 April 2022 10:40

GenPI.co - Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memprediksi politik identitas masih digunakan oleh partai politik saat Pemilu 2024.

"Kalau ada momentum, masih tetap memungkinkan untuk dibukanya, digunakannya politik identitas," kata Umam pada acara diskusi Paramadina Democracy Forum (PDF) di Jakarta, Selasa (19/4).

Dia menjelaskan peluang memanfaatkan politik identitas untuk memperoleh suara terbuka luas, mengingat ada sentimen yang tumbuh di kelompok kanan terhadap pemerintah.

BACA JUGA:  Awalnya Vanessa Khong Ngaku Terima Rp 10 Juta, Oh Ternyata

“Kekecewaan, kemarahan dari kelompok kanan jika tidak di-mantain (kelola, red.) maka ini akan terkonsolidasi dengan baik untuk memberikan dukungan kepada siapa yang mereka dukung," kata Umam.

Direktur Utama Paramadina Public Policy Institute ini juga memprediksi politik identitas tidak lagi menguat apabila dibandingkan dengan Pilpres 2019.

BACA JUGA:  Gibran Ogah Ngikuti Jejak Karier Politik Bapaknya Jokowi

Politik identitas sempat menguat saat Pilpres 2019 karena pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saat itu memanfaatkan sentimen yang tumbuh dari kelompok konservatif dan kelompok nasionalis.

Namun, Umam ragu langkah yang sama kembali berulang karena Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang mulanya jadi pesaing kuat Presiden Jokowi akhirnya memilih berkoalisi.

BACA JUGA:  Sayembara Pelaku Pelucutan Celana Ade Armando, Hadiah Rp 50 Juta

Keputusan itu, menurut Umam, diprediksi dapat mengurangi dukungan dari kelompok kanan/konservatif terhadap Prabowo.

“Saya tidak yakin Prabowo akan menggunakan kartu AS politik identitas lagi, karena (dia) sudah dianggap inkonsisten dengan klaim dan langkah-langkah politiknya," ucap Umam.

Dia melihat capres seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan kemungkinan tak terlalu memanfaatkan politik identitas dalam.

Anies memang pernah mendapatkan dukungan suara dari politik identitas saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun situasinya saat itu, Anies berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kalau, misalnya, Anies menggunakan isu yang seperti saat Pilkada, saya pikir itu kurang begitu produktif," pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co