GenPI.co - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko membeberkan kelompok teroris Negara Islam Indonesia yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri.
Menurut mantan Panglima TNI itu NII yang eksis saat ini telah berada di ditengah-tengah masyarakat.
Seperti melalui ASN, melalui aparat keamanan, mahasiswa, pengusaha, dan berbagai institusi lainnya.
"Kebanyakan mereka sudah terpengaruh paham radikalisme yang disebar kelompok NII. Ini sangat bahaya," kata Moeldoko dikutip GenPI.co dari kanal YouTube INews, Sabtu (23/4).
Moeldoko mengatakan NII saat ini jauh lebih berbahaya dan dasyat dibanding dari NII pada masa Kartosoewirjo dan Kahar Muzakkar.
Sebab, kata dia, NII saat ini tidak mudah dikenali karena pergerakannya tak sepenuhnya memakai senjata.
"Hal ini membuat pelakunya tidak mudah ditangkap dan pemberontakan tidak mudah diselesaikan," jelasnya
"Bahkan gerakan NII ini dahsyat, karena tak mudah dikenali. Mereka bergerak tanpa senajata," sambungnya.
Untuk itu, Moeldoko mengimbau agar masyarakat lebih waspada dengan keberadaan NII di tengah-tengah masyarakat.
"Jangan ada lagi kita tidak tahu bahwa sebelah kita ternyata teroris, sungguh mengerikan," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 antiteror mengamankan sejumlah orang yang terlibat NII dan menyatakan memiliki bukti-bukti terhadap rencana menggulingkan pemerintahan rezim Presiden Jokowi sebelum 2024.
Densus 88 menyatakan sudah menggelar upaya penyidikan usai menangkap beberapa orang yang diduga adalah anggota NII di Sumatra Barat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News