Pengamat Sorot Silaturahmi Prabowo dan Khofifah, Demi Pemilu 2024

06 Mei 2022 02:40

GenPI.co - Silaturahmi yang dilakukan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dinilai strategis untuk Pemilu 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam.

"Silaturahmi ini jelas strategis untuk Pemilu 2024," ucap Surokim, Kamis (5/5).

BACA JUGA:  Cita-cita Prabowo Jadi Presiden Bisa Terwujud Bersama PDIP

Surokim menilai, Khofifah dianggap sebagai tokoh penting dan berpengalaman dalam kontestasi nasional dan potensial untuk digandeng pada pemilihan presiden dua tahun mendatang.

“Apalagi melihat urutan silaturahmi Prabowo saat Lebaran ini, yang menjadikan Khofifah menjadi prioritas,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo tersebut.

BACA JUGA:  Ada Misi Tersembunyi di Balik Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Pada momentum Idul Fitri 1443 Hijriah, pada Lebaran hari pertama Prabowo berkunjung dan bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo, lalu dilanjutkan ke Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Berikutnya pada Lebaran hari kedua, tepatnya Selasa (3/5) malam, Prabowo menuju Jawa Timur dan bersilaturahmi ke Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

BACA JUGA:  Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jabatan Presiden 3 Periode Kandas

Kendati demikian, ia melihat kedatangan Prabowo ke Grahadi masih terlalu jauh jika dimaknai sebagai bentuk lamaran untuk Pilpres 2024.

Dirinya melihat Prabowo lebih memanfaatkan momentum Lebaran kali ini sebagai waktu tepat untuk membangun dan mencairkan komunikasi politik 2024.

“Semua bakal calon kandidat masih mencoba menjajaki kemungkinan-kemungkinan, untuk mencairkan komunikasi dan menyamakan frekuensi terlebih dahulu,” kata Surokim.

Selain itu, momentum Lebaran kali ini juga menjadi strategis jika bisa dimaksimalkan untuk mencairkan kebekuan komunikasi para pihak, sekaligus membuka peluang-peluang koalisi politik baru.

“Ya, politik itu selalu dinamis dan segala kemungkinan bisa saja terjadi. Semua itu dimulai dari komunikasi politik yang cair. Saya pikir silaturahmi ini sebagai ikhtiar mencairkan kebuntuan-kebuntuan politik yang bisa jadi berbeda selama ini,” tambahnya.

Surokim yang juga peneliti senior asal Surabaya Survei Centre (SSC) menyampaikan bahwa lembaga survei sudah ada yang melakukan simulasi secara berpasangan, dan Prabowo-Khofifah termasuk yang kompetitif.

“Tapi biasanya undecided dan swing voters (suara mengambang) masih tinggi atau di atas 20 persen, sehingga sulit juga mengatakan unggul tidaknya,” tutup Surokim.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co