GenPI.co - Badan pengawasan pemilu (Bawaslu) berencana menggandeng selebgram untuk edukasi kepada masyarakat guna mencegah polarisasi politik.
Hal itu turut disoroti oleh managing director political economy and policy studies (PEPS) politik Anthony Budiawan.
Dia menyebut, mencegah polarisasi politik bukan tugas Bawaslu.
Anthony juga menilai hadirnya para selebgram untuk edukasi dinilai tidak efektif.
“Gandeng selebgram tidak ada gunanya karena tidak bisa meredam akar sama seperti polarisasi politik,” ujar Anthony kepada GenPI.co, Senin (16/5).
Dia menilai kehadiran selebgram justru akan mempertajam polarisasi tersebut.
“Itu bisa disebabkan mereka tidak netral,” tambahnya.
Bahkan, akan lebih bahaya jika para selebgram itu bisa dibayar untuk, memenangkan peserta pemilu.
Seperti diketahui, koordinator devisi pencegahan partisipasi masyarakat Bawaslu, Lolly Suhenty menegaskan akan melakukan edukasi bersama generasi milenial, salah satunya menggandeng selebgram.
Kehadiran selebgram itu guna mengedukasi masyarakat untuk polarisasi politik dan melakukan pencegahan melalui digitalisasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News