GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengomentari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta sukarelawan Projo untuk ojo kesusu alias jangan terburu-buru.
Fernando menilai tak ada maksud tertentu di balik instruksi Jokowi tersebut.
Menurutnya, ungkapan ojo kesusu hanya sebuah pernyataan normatif saja.
"Pernyataan tersebut juga sebagai tanda Jokowi masih menghargai Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri," ujar Fernando kepada GenPI.co, Minggu (22/5).
Lebih lanjut, Fernando menduga Jokowi sebenarnya sudah punya jagoannya sendiri dalam menghadapi Pilpres 2024.
Namun, Fernando menyebut Jokowi tampaknya masih menunggu apakah calon yang didukungnya akan direstui PDIP atau tidak.
"Kalau tokoh yang didukung tidak diusung PDIP, kemungkinan Jokowi akan memilih berbeda sikap dengan Megawati," ucap Fernando.
Pengamat politik itu mengatakan meski Jokowi hanya kader partai, dia sebenarnya punya basis massa yang besar bernama Projo.
Di sisi lain, Fernando menyebut Projo tak punya garis instruksi dengan PDIP.
Oleh karena itu, menurutnya, sangat mungkin capres pilihan PDIP akan berbeda dengan Jokowi dan Projo.
"Menarik juga kalau capres pilihan Jokowi, ternyata berbeda dengan yang diusung PDIP," tandas Fernando. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News