GenPI.co - Ketum Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) Erros Djarot menegaskan bahwa ormas yang dipimpinnya tak ada sangkut pautnya dengan partai politik.
Dia pun mengatakan, GBN juga tidak menempatkan diri sebagai opisisi dari pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini.
"GBN mengambil sikap kooperatif, namun kritis terhadap setiap langkah dan kebijakan politik pemerintah yang dipandang tidak sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Pancasila," kata Erros Djarot di Jakarta, Minggu (29/5).
Pada pidato deklarasinya, Erros sebagai Ketua Umum DPP GBN mengatakan organisasi tersebut sebagai wadah perjuangan kaum nasionalis Indonesia.
Menurutnya, saat ini nasionalisme Indonesia berada dalam kondisi yang lemah.
"Dipicu suasana yang memprihatinkan ini, maka menghadirkan Gerakan Bhinneka Nasionalis yang bagi kami merupakan keharusan," ujar Erros.
Erros juga mengkritik praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menurutnya masih terjadi di Indonesia.
Ia menilai, setiap pemangku kekuasaan, baik di ranah eksekutif, yudikatif, maupun legislatif tidak boleh membiarkan praktik KKN terjadi terus menerus.
Sementara itu, kelompok intelektual, budayawan, dan agamawan juga tidak boleh tutup mata terhadap praktik-praktik KKN.
"Bila para intelektual, budayawan, agamawan, pemimpin rakyat, menutup mata terhadap pernyataan ini, sungguh perbuatan dan tindakan pengkhianatan sangat besar kepada rakyat dan Tuhan," jelas Erros Djarot. (*
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News