Survei IDM, Publik Percaya Polisi Bisa Usut Kasus Brigadir J

26 Juli 2022 13:35

GenPI.co - Lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menyampaikan hasil jajak pendapat publik tentang kinerja Polri dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Direktur Executive Indonesia Development Monitoring (IDM) Fahmi Hafel mengatakan pihaknya telah melakukan hasil jajak pendapat publik di antaranya saat ditanyakan pada 1.850 responden terpilih.

Para responden diberi pertanyaan apakah mereka tahu atau tidak tentang peristiwa tewasnya Brigadir J di rumah kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan.

BACA JUGA:  Komnas HAM Bakal Turun Tangan Periksa Luka Jenazah Brigadir J

"Hasil survei menunjukkan sebanyak 87,3 persen publik mengetahui tentang peristiwa tersebut dari media arus utama nasional maupun media sosial dan sebanyak 12,7 persen tidak tahu," kata Fahmi, Senin (25/7).

Fahmi mengatakan sebanyak 81,2 persen responden menyatakan Polri sebagai institusi penegak hukum sudah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai visi Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi, Berkeadilan) dalam kasus tersebut.

BACA JUGA:  Ribuan Polisi Bakal Jaga Autopsi Ulang Brigadir J

Adapun yang menjawab tidak sesuai visi presisi Polri sebanyak 14,4 persen dan yang tidak tahu 4,4 persen.

Lebih lanjut, Fahmi menyebut hasil survei juga menyebut sebanyak 80,4 persen responden masih percaya penegakan hukum yang dijalankan kepolisian dalam kasus tewasnya brigadir J sudah berlandaskan prinsip berkeadilan.

BACA JUGA:  Kabar Terbaru Kasus Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

Di sisi lain, yang menyatakan belum berkeadilan sebanyak 12,7 persen, sedangkan yang menjawab tidak tahu 6,9 persen.

"Sebanyak 90,7 persen responden juga mendukung langkah Kapolri untuk menonaktifkan Kadiv Propam Karopaminal dan Kapolres Jakarta Selatan," tuturnya.

Terkait keyakinan publik terhadap kinerja Polri dalam pengusutan kasus Brigadir J dengan tuntas dan transparan, Fahmi mengungkap responden yang menjawab sangat yakin sebanyak 30,1 persen.

Lalu, yang menjawab yakin 52,1 persen, tidak yakin 10,8 persen, dan sangat tidak yakin 3,7 persen. Adapula 3,3 persen yang menjawab tidak tahu.

Menanggapi hasil survei IDM tersebut, pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai bahwa hasil survei Indonesia Development Monitoring sangat tepat.

‌Emrus mengatakan Polri telah bekerja secara profesional dalam mengusut kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

"Polri telah menunjukkan kinerja yang profesional dalam membongkar kasus tewasnya brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo," kata Emrus.

Saat ditanya perihal prinsip keadilan dalam kinerja polisi, Emrus juga menjawab Polri telah berkerja secara adil dalam membongkar kasus tewasnya brigadir J.

Selain itu, kata dia, hasil survei IDM membuktikan masyarakat  masih memercayai institusi polri dalam mengungkap kasus tewasnya  Brigadir J.

"Survei IDM bukti bahwa masyarakat masih percaya dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J," tambah Emrus.

Menurut dia, Polri sangat tepat tepat untuk menuntaskan kasus J dengan pembuktian ilmiah atau Scientific Crime Investigation (SCI).

Sementara itu, Guru Besar Ilmu hukum di Fakultas hukum Universitas Al-Azhar, Suparji Ahmad, mengatakan hasil survei IDM dapat menjadi referensi Polri dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J dengan transparan.

Sebab, survei itu menunjukkan Polri telah mendapat dukungan dari masyarakat.

"Kasus ini adalah ujian bagi institusi Polri di mata publik, maka masyarakat harus dukung penuh pihak kepolisian untuk membuat terang kasus ini," kata Suparji Ahmad.

Tak hanya itu, menurutnya, survei IDM membuktikan kepercayaan masyarakat kepada polri bisa menjadi langkah bagi Polri untuk menunjukkan kinerja yang baik dalam mengungkap kasus kematian brigadir J.

Dia menilai bahwa hasil survei IDM akan menambah nilai lebih bagi Polri.

Lebih lanjut, Suparji berharap penyidik Polri jangan sampai terpengaruh dengan opini publik yang berkembang dan tetap fokus untuk membongkar kasus tersebut secara presisi.

Sebagai informasi, Survei Indonesia Development Monitoring dilaksanakan pada 16-22 Juli 2022 dengan melibatkan 1.850 responden berusia minimal 19  tahun di 34 provinsi.

Sampel ditentukan secara acak dari responden sesuai proporsi jumlah penduduk di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin of error +/- 2,28 persen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co