GenPI.co - Pengamat Poltik Dedi Kurnia Syah menilai kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Wakil Presiden KH Maruf Amin sebagai pertemuan dua pejabat publik.
Menurut Dedi, hal tersebut terlihat dari relasi kedua tokoh tersebut yang merupakan intelektual muslim Tanah Air.
Meski demikian, Dedi menilai tidak ada nuansa politik dalam pertemuan tersebut lantaran Anies jarang sekali menemui pejabat.
"Kemungkinan pertemuan ini tidak memiliki nuansa politik yang pragmatis," ujar Dedi kepada GenPI.co, Sabtu (30/7/2022).
Dia menambahkan meski ada kemungkinan agenda politik di dalam pertemuan tersebut, Wapres Maruf kemungkinan tak memiliki kekuatan.
"Meskipun ada, saya kira Pak Maruf tidak memiliki posisi yang cukup kuat untuk menentukan konstelasi politik 2024," ungkapnya.
Dedi juga merasa Maruf Amin tidak punya pendukung yang cukup signifikan untuk diarahkan untuk membantu Anies.
"Artinya, Maruf Amin tidak masuk kategori tokoh yang punya pengaruh suara, bahkan ke basis suara Nahdlatul Ulama sekalipun," terang dia.
Dia menuturkan, Nahdlatul Ulama merupakan kelompok pemilih yang kuat, bahkan sulit diarahkan ketum PBNU sekali pun.
"Jadi, pemilih NU akan tetap memilih partai berbasis organisasi tersebut jika tetap solid," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News