GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga merespons soal partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang kompak mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (10/8).
Menurut Jamiluddin, politik sirkus sudah seharusnya dihentikan.
Seperti diketahui, KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jamiluddin menilai, cara KIB ingin membangun image bukanlah substansi dari demokrasi.
"Mereka ingin membangun kesan itu dengan politik sirkus," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Kamis (11/8).
Berbeda halnya bila mendaftar pasangan capres, partai koalisi memang diharuskan datang ke KPU.
Mereka hadir ke KPU bukan untuk pamer kekompakan, tetapi karena memang harus ikut memberikan dukungan sebagai pengusung.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut, partai politik sudah seharusnya mengedukasi masyarakat untuk berdemokrasi substansil dalam setiap tahap pemilu.
"Oleh karena itu, pendekatan karnaval dan cirkus sudah saatnya ditanggalkan," tegasnya.
Hal itu diperlukan agar masyarakat mendapat manfaat dari tahapan pemilu sebagai proses berdemokrasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News