Bukan Cak Imin, Pemilih PKB Ingin Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

13 Agustus 2022 11:10

GenPI.co - Manuver politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra untuk berkoalisi bukan berdasarkan aspirasi pemilih PKB maupun massa NU yang menjadi basis konstituennya.

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menyebut ada dua model penentu koalisi.

"Pertama adalah model bottom up. Model ini mendengarkan aspirasi dari bawah, konstituen, pemilih, atau kelompok-kelompok kepentingan yang dekat dengan partai," ucapnya di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Bakal Kalah Jika Tak Diusung PDIP

Model kedua adalah supply side atau top down, di mana kebutuhan masyarakat diciptakan oleh elite.

"Melihat kecenderungan pemilih PKB, ini menunjukkan manuver yang sedang dimainkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto untuk berkoalisi tidak mencerminkan demand side atau aspirasi pemilih PKB, melainkan aspirasi elite," jelasnya.

Saiful melihat bahwa pengajuan Prabowo sebagai calon presiden selama ini juga punya tujuan untuk mobilisasi partai. Prabowo, kata dia, punya magnet untuk menggerakkan pemilih.

"Targetnya bukan Prabowo menjadi presiden, tapi setidaknya suara Gerindra cukup baik untuk mengamankan para politisi partai. Mungkin itu target minimal. Syukur-syukur kalau Prabowo jadi presiden," ujarnya.

Hasil survei SMRC pada Mei 2022 menunjukkan bahwa dari total pemilih PKB, 40,7 persen menginginkan Ganjar Pranowo sebagai presiden, sedangkan yang mendukung Prabowo 22 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen.

Mengapa pemilih PKB cenderung memilih Ganjar Pranowo dibanding tokoh lain? Saiful menilai karena secara sosiologis pemilih PKB dan Ganjar dekat.

Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah basis utama massa pemilih PKB dan wilayah itu pula yang menjadi basis pendukung Ganjar. (antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co