KIB Mengedepankan Politik Gagasan Bukan Polesan, Kata Pengamat

16 Agustus 2022 23:45

GenPI.co - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai apa yang ditunjukkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam peluncuran visi dan misi di Surabaya, patut diapresiasi.

Menurutnya, KIB menunjukkan bahwa mereka mengedepankan ide dan gagasan dalam berpolitik di Indonesia.

Adi menilai, apa yang dilakukan Golkar, PAN, dan PPP, dengan membuka ruang aspirasi bagi visi dan misi koalisi, merupakan tradisi dan budaya politik baru.

BACA JUGA:  Komnas HAM Belum Temukan Indikasi Penganiayaan Terhadap Brigadir J

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menegaskan, KIB lebih mengedepankan narasi dan gagasan besar untuk Indonesia ketimbang, hanya menunjukkan orkestra politik.

“(KIB) ini bukan politik para pesolek, yang mana mempertontonkan satu dandanan politik yang sebenarnya hanya manis dipermukaan, tapi tidak indah di belakang," ujar Adi di Jakarta, Selasa (16/8).

BACA JUGA:  Ucapan Kamaruddin Keras, Kapolda Metro Fadil Imran Disebut

Adi menambahkan, apa yang ditunjukkan partai yang dipimpin Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Suharso Monoarfa (PPP), lebih bersifat kualitatif atau substansial.

Meskipun, harus diakui, sampai saat ini, masyarakat Indonesia lebih menyukai hal-hal yang sifatnya kuantitatif, remeh temeh, atau popularitas.

BACA JUGA:  Pidato Jokowi Menunjukkan Sikap Negarawan, Kata Ujang Komaruddin

Menurut Adi, gagasan KIB harus melawan mainstream. Sebab, masyarakat Indonesia lebih memilih orang-orang yang kelihatan populer, sekalipun rekam jejak politiknya tidak terlampau kelihatan.

"Masyarakat kita ini kan selama ini pikirannya pendek-pendek, sederhana. Karena suka pemimpin pesolek itu, catwalk,” ujar Adi.

Adi mengatakan, seharusnya masyarakat dipertontonkan budaya politik yang lebih substansial, dengan ide besar untuk membawa kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia.

“selama ini kita itu dipertontonkan pada satu orkestra politik untuk mencintai satu sosok yang kelihatan dipoles sederhana dan apa adanya, tanpa melihat gagasan-gagasan besar, dan itu yang terjadi sampai sekarang,” tegas Adi Prayitno. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co