10 Kesaksian Bripka RR Sebelum Kematian Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo

09 September 2022 13:20

GenPI.co - Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR akhirnya jujur setelah sempat mengikuti skenario mantan pimpinannya, Irjen Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Bripka RR ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus (Timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa pekan lalu.

Bripka RR diketahui saksi mata yang melihat detik-detik Brigadir Yosua dihabisi oleh rekannya Bharada Richard Eliezer alias Bharada E serta Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.

BACA JUGA:  Bharada E Ungkap Fakta Mengejutkan di Kasus Brigadir J

Timsus juga telah mengungkap fakta peristiwa bahwa penembakan Brigadir Yosua merupakan sebuah pembunuhan yang direncanakan oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Dalam kasus kematian Brigadir Yosua, ada lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ialah Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, sopir sekaligus ART Ferdy Sambo bernama Kuat Ma'ruf, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Kelima tersangka dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338, dan/atau Pasal 55, 56 KUHP.

BACA JUGA:  Kasus Brigadir J, 2 Anggota Polda Metro Jaya Jalani Sidang Etik Hari Ini

Kelima tersangka terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun.

Berikut ini 10 kesaksian Bripka RR sebelum insiden berdarah Brigadir Yosua:

BACA JUGA:  Tangis Bripka RR Pecah Saat Ditemui Istri dan Diminta Jujur Ungkap Kasus Brigadir J

1. Brigadir Yosua dan Putri sempat Bicara 4 Mata

Brigadir Yosua sempat bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, selama kurang lebih 15 menit seusai peristiwa yang diklaim oleh Putri sebagai pelecehan seksual yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

Bripka RR mengaku kepada dialah, Putri meminta bertemu dengan Yosua.

2. Tak Tahu Peristiwa Pelecehan

Bripka RR tak mengetahui apa pun soal peristiwa pelecehan.

Dia menerangkan, dirinya dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sempat keluar rumah untuk mengantarkan barang-barang putra Sambo ke SMA Taruna Nusantara pada 7 Juli 2022.

Bripka Ricky saat itu bertemu dengan pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara.

Setelah itu, dia juga hendak bertemu dengan pamong lain yang sedang berada di alun-alun Magelang.

3. Bharada Richard Eliezer Ditelepon Putri agar Pulang

Saat menunggu di alun-alun, Bharada E mendapat panggilan telepon dari Putri untuk segera pulang ke rumah Magelang.

Bripka Ricky dan Bharada E pun menuruti perintah tersebut dan langsung menuju kediaman Sambo.

Setiba di rumah, Bripka RR mengaku tak melihat siapa pun di lantai satu rumah dan bahkan suasananya terlihat sepi.

Dia bersama Bharada E lalu naik ke lantai dua dan melihat ART Susi sedang duduk sambil menangis.

"Sedangkan Kuat dalam kondisi tegang dan panik," kata pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Bripka Ricky kemudian bertanya kepada Kuat mengenai peristiwa yang terjadi.

4. Kuat Ma'ruf Cerita Peristiwa yang Diklaim Pelecehan

Kepada Ricky, Kuat menceritakan dirinya melihat Yosua di tangga dan langsung lari ketika dia ditegur.

Kuat lantas memerintahkan Susi untuk memeriksa kondisi Putri.

Berdasarkan keterangan Ricky, Kuat dan Susi mendapati Putri sudah dalam kondisi tergeletak di kamar mandi lantai dua.

5. Kuat Ancam Yosua dengan Pisau

Bripka RR akhirnya melihat Yosua kembali hendak ke kamar Putri di lantai dua untuk menjelaskan permasalahannya.

Namun, dia dilarang Kuat.

"Lalu Yosua datang, kembali hendak naik dan mau menjelaskan ke Kuat, tetapi Yosua menangis dan dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman.

Setelah itu, Ricky juga melihat kondisi Putri atas permintaan Kuat.

Saat itu, Ricky melihat Putri sudah berbaring di tempat tidur kamar lantai dua.

6. Putri Bertanya 'Yosua di mana' dan Minta Bertemu

Ricky pun bertanya ke Putri mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun, Putri tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

Sebelum memanggil Yosua, Ricky berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai satu.

Senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai dua.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan, akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," kata Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Kemudian, Ricky turun dan mencari Yosua yang ditemukan sedang berada di depan rumah.

Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, Yosua mengaku tidak tahu alasan Kuat tiba-tiba marah kepadanya.

Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu dengan Putri karena diminta langsung.

Selang beberapa lama, Yosua akhirnya mau untuk bertemu Putri di kamar lantai dua.

"Sampai di kamar lantai dua, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur. Bripka Ricky menunggu di luar kamar. Pembicaraan antara Yosua dan Putri tidak terdengar oleh Bripka Ricky," imbuh Erman.

7. Yosua Enggan Menceritakan Masalahnya dan Putri ke Bripka RR

Pertemuan Yosua dan Putri itu berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Setelah Yosua keluar dari kamar, Ricky sempat menanyakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun, Yosua lagi-lagi tak memberikan penjelasan.

Setelah kejadian itu, Yosua kemudian tidur satu kamar bersama Bharada E.

Sementara, Ricky dan Kuat tidur di ruang tengah memakai kasur lipat.

8. Tolak Halus Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Brigadir Yosua.

Bripka RR mengaku sempat diminta Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua.

Mendengar perintah itu, Bripka RR menolak halus dengan mengatakan tak berani dan tak kuat mental.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinasnya yang terletak di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar.

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?' Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky.

9. Ferdy Sambo tanya Peristiwa di Magelang

Sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR terlebih dahulu ditanya perihal insiden yang terjadi di Magelang.

Bripka Ricky mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap Erman Umar seperti pengakuan sang klien.

Setelah itu, Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Bripka Ricky turun ke lantai satu menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Bripka Ricky kemudian duduk di halaman depan.

Tak lama kemudian, dia melihat Putri sudah terlihat di garasi depan rumah Saguling.

10. Irjen Ferdy Sambo Perintahkan Brigadir Yosua Jongkok Sebelum Dieksekusi

Kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling III ke rumah dinas Duren Tiga.

Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Ketiganya lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas.

Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!', tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'," tuturnya.

Bripka Ricky menyebut dirinya melihat Bharada E menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya.

Brigadir J jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT.

Namun, saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co