Soroti Pernyataan Luhut Soal Capres Dari Jawa, Pengamat:Tidak Tepat

24 September 2022 15:40

GenPI.co - Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia Agung Nugroho mengatakan masyarakat tidak melihat seorang presiden dari latar belakang sukunya.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan rasional.

Seperti diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan orang dari luar Jawa sulit menjadi presiden jika pemilihan umum dilaksanakan dalam waktu dekat.

BACA JUGA:  Ujang Tanggapi Pernyataan Luhut, Tokoh Luar Pulau Jawa Bisa Jadi Presiden

“Dalam politik nasional, rakyat Indonesia tidak lagi melihat berdasarkan suku,” ujar Agung kepada GenPI.co, Minggu (24/9).

Menurutnya, saat ini pemilih lebih mengutamakan integritas, prestasi, dan kepedulian sosial seorang calon presiden.

BACA JUGA:  Pernyataan Luhut Berpotensi Suburkan Etnosentrisme, Begini Analisisnya

“Jadi, pernyataan Luhut itu tidaklah tepat lantaran kita pernah punya presiden dari luar Jawa, yakni Presiden ke-3 BJ Habibie,” tuturnya.

Meski demikian, dirinya mengakui bahwa keterpilihan Habibie bukan berdasarkan proses pemilihan oleh rakyat alias pemilu.

BACA JUGA:  Tak Berpihak kepada Rakyat, Luhut Dinilai Tidak Bisa Jadi Presiden

“Secara geopolitik, suara rakyat di pulau Jawa adalah yang terbanyak. Sehingga, ada hukum tak tertulis calon presiden harus dari Jawa guna meraih suara di daerah terbanyak,” ujar Agung.

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa seseorang bisa tetap mengabdi pada negara meski tak menjadi presiden.

Oleh sebab itu, dirinya mengatakan bahwa seseorang dari luar Pulau Jawa harus tahu diri dan tidak memaksakan agar tidak tersakiti jika tak bisa meraih RI 1.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co