Pengamat: Indonesia Butuh Terobosan Agar Presiden Tidak Hanya Jawa

25 September 2022 03:20

GenPI.co - Pengamat Poltik Adi Prayitno menduga Indonesia masih bisa memiliki sosok presiden yang berasal dari luar pulau Jawa atau beragama Islam.

Hal tersebut dia ucapkan utnuk menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan realistis terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan orang dari luar Jawa sulit menjadi presiden jika pemilihan umum dilaksanakan dalam waktu dekat.

BACA JUGA:  Soroti Pernyataan Luhut Soal Capres Dari Jawa, Pengamat:Tidak Tepat

“Tentu butuh usaha yang keras ke depan supaya capres itu bukan hanya orang Jawa dan Islam,” ujar Adi kepada GenPI.co, Sabtu (24/9).

Meski demikian, dirinya mengaku tidak tahu persis butuh waktu berapa lama agar hal tersebut bisa benar-benar terjadi.

BACA JUGA:  Pengamat Sebut Ucapan Luhut Rasional Terkait Presiden dari Luar Pulau Jawa Sulit

“Yang jelas, harus ada upaya keras supaya referensi orang berdasarkan pilihan wilayah dan agama itu seara perlahan berangsur hilang,” tuturnya.

Dengan demikian, seorang yang berasal dari mana pun dan agama apa pun punya potensi yang sama menjadi presiden di Indonesia.

BACA JUGA:  Ucapannya Kontroversial, Luhut Diminta Fokus Selesaikan Janji Politik

“Hal tersebut juga bisa menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya Jawa saja,” ucapnya. 

Menurutnya, keseluruhan warna Indonesia bisa mewakili menjadi wajah pemipin yang mewakili tanah air.

“Oleh sebab itu, ke depanya memang harus ada revolusi besar bahwa pemipin itu tidak harus orang jawa, akan tetapi bisa dari berbagai kalangan,” ujar Adi.

Adi juga menegaskan bahwa semua orang berhak untuk menjadi pemimpin. Oleh sebab itu, menurutnya, butuh tobosan dan manuver besar supaya psikologi pemilih Indonesia berubah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co