GenPI.co - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai reformasi birokrasi yang disebut-sebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi hanya sebatas wacana tanpa aksi nyata.
Hal tersebut disampaikan Ujang dalam diskusi publik yang digelar Lembaga Survei KedaiKOPI di Jakarta.
"Kebijakan publik saat ini tidak memihak pada rakyat. Reformasi birokrasi itu hanya slogan saja,” ujar Ujang saat ditemui GenPI.co, Sabtu (1/10).
Ujang juga menegaskan bahwa reformasi birokrasi tidak pernah benar-benar terjadi lantaran masih banyak pihak luar yang bergabung ke dalam tim kerja institusi negara.
Dirinya juga mengatakan bahwa pihak luar tersebut mendapatkan posisi setara Dirjen dan memiliki jumlah anggota tim yang gemuk.
"Tim tersebut tidak semestinya ada dan tidak perlu ada,” tuturnya.
Menurut Ujang, keberadaan tim tersebut bisa merusak struktur birokrasi yang ada dan menimbulkan kontroversi.
Selain itu, dia juga mempertanyakan hasil kerja staf khusus yang menjadi kebanggaan Presiden Jokowi saat memulai periode keduanya.
“Staff khusus milenial presiden hanya main proyek saja,” kata dia.
Dia juga berpendapat hal tersebut menyebabkan dua staf khusus milenial presiden mundur dari jabatannya.
“Sebab, marasa malu bahwa mereka terendus memainkan proyek pemerintah,” pungkas Ujang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News