Hillary Lasut Desak Erick Thohir Perbaiki Pelayanan Asabri

16 November 2022 16:30

GenPI.co - Kinerja PT Asabri (Persero) kembali disorot. Perusahaan Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini dikeluhkan perihal cara kerja dan yang pelayanan yang dianggap lambat.

Persoalan ini muncul dan menjadi viral berawal dari sebuah cuplikan video singkat berdurasi 55 detik yang diunggah oleh akun sekar_kirani89.

Dalam video tersebut terlihat ada seorang wanita muda berhijab yang menangis sambil memegang berkas dengan logo Asabri.

BACA JUGA:  Parpol Gaet Milenial Sebagai Jubir Untuk Dongkrak Suara

Ia menangis tersedu-sedu karena dirinya sudah merasa lelah dengan keadaan di mana dirinya sudah satu tahun tujuh bulan mengurus dana pensiun suaminya yang adalah anggota TNI-AD, namun belum juga menemui titik terangnya.

Dalam video tersebut juga ibu muda yang videonya viral ini memohon agar haknya sebagai ahli waris pensiun suaminya itu diberikan kepadanya.

BACA JUGA:  Bjorka Jual Data PeduliLindungi Rp 1,5 Miliar, Siapa yang Tanggung Jawab?

Ia mengakui bahwa dirinya sudah capek mengurus dan menunggu kejelasan akan nasibnya namun hal tersebut juga tak kunjung tiba.

Sambil terus menangis sejadi-jadinya, ia terus memohon agar hak gaji terusannya sebagai ahli waris pensiun dari suaminya bisa segera didapatnya. Hal ini demi kelangsungan kehidupannya bersama anaknya.

BACA JUGA:  Hillary Lasut Perjuangkan Sulastri Calon Siswa Bintara Polri di Polda Maluku Utara

Permohonan dan harapannya pun akhirnya sampai juga ke telinga Anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut.

Dalam akun IG hillarybrigitta, dirinya berkata bahwa kali ini ia terpaksa harus minta untuk dipertemukan langsung dengan Menteri BUMN Erick Tohir, juga pihak Kementerian BUMN dan PT Asabri.

Hal ini dalam rangka menindaklanjuti laporan para warakawuri TNI yang banyak terkendala dan harus menunggu bertahun-tahun hanya untuk mengurus hak santunan dari suami mereka yang telah gugur dalam tugas.

Anggota DPR RI dari fraksi Nasdem ini sangat menyayangkan akan kasus ini bisa terjadi dilingkup perusahaan pelat merah negara.

“Padahal ini merupakan perusahaan milik negara yang seharusnya mempermudah dan menjamin perlindungan khususnya bagi mereka yang rela berkorban nyawa buat Indonesia,” katanya dalam akun IG @hillarybrigitta dikutip Rabu (16/11).

Hillary menandai juga akun IG Kementerian BUMN soal apakah mereka (@kementerianbumn-red) aware terhadap kasus ini. Padahal gaji prajurit dipotong rutin tiap bulan tapi kenapa selalu kepengurusan terkendala dan waktunya lama.

“Kemana uang prajurit yang dipotong tersebut? Apakah ada investasi yang macet? Kalau memang audit asabri clear, kenapa proses terlalu lama?" kata Hillary.

"Padahal kematian prajurit tidak mungkin dipalsukan karena proses administrasi dari institusi saja sudah double verifikasi,” tukasnya lagi sambil mengatakan kepada akun @martinmanurung yang merupakan Ketua Komisi VI DPR RI. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co