GenPI.co - Pengamat politik Ubedilah Badrun menjelaskan dampak positif dari pertemuan presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seperti diketahui, kedua mantan presiden tersebut bertemu dan duduk satu meja dalam perhelatan KTT G20 di Bali.
“Sebagai peristiwa politik pertemuan antar tokoh yang dulu berseberangan lalu duduk satu meja itu ada manfaatnya,” ujar Ubedilah kepada GenPI.co, Sabtu (19/11).
Menurutnya, pertemuan antara SBY dan Megawati sangat berguna untuk mengurangi ketegangan politik antara dua kubu tersebut.
“Pertemuan tersebut menjelaskan suasana keakraban politik maupun pembicaraan politik untuk 2024,” tuturnya.
Selain itu, Ubedilah juga mencermati ekspresi kedua negarawan yang sering kali diisukan berseberangan tersebut.
“Ekspresi mereka berdua tidak menunjukan saling berdiskusi atau saling berbicara meskipun satu meja,” kata dia.
Ubedilah juga mengatakan bahwa SBY dan Megawati tidak menunjukan komunikasi yang intens dalam pertemuan di KTT G20.
“Pertemuan SBY dan Megawati di G20 itu memang karena undangan yang harus ditempatkan dalah satu meja saja,” ujar Ubedilah.
Dengan demikian, menurutnya, pertemuan tersebut tidak akan mempengaruhi peta politik pada Pilpres 2024. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News