GenPI.co - Terdakwa Putri Candrawathi menyatakan hanya mengetahui bahwa ajudan dibekali senjata api, tetapi tak tahu membawanya atau tidak saat sedang berdinas.
Hal itu disampaikannya merespons soal pertanyaan hakim terkait senjata ajudannya, Bharada Richard Eliezer.
"Setiap hari ketika dia mendampingi saudara apa dibekali senpi?" tanya hakim.
"Kalau untuk senjata saya kurang tahu karena itu urusan dinas," ucap Putri saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Kuat Maruf, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12).
Putri menerangkan kalau soal senjata saat dinas, itu urusan ajudan.
"Namun, saya tahu bahwa ajudan mempunyai senjata, tetapi kalau saat mendampingi bawa atau tidak, saya tidak memperhatikan," ungkapnya.
Hakim kemudian menanyakan soal protap persenjataan ajudan.
Putri menyatakan tidak tahu soal hal itu karena merupakan urusan dinas antara suaminya, Ferdy Sambo, dengan ajudan.
Dia juga tak mengetahui setiap berpergian ajudan selalu membawa senjata api laras panjang maupun laras pendek.
"Akan tetapi, saudara tahu senjata api?" tanya hakim.
"Saya tahu senjata api," ungkapnya.
Namun, Putri menyebut hanya sekadar tahu saja dan tak pernah belajar menggunakannya.
Dia juga menyatakan tak pernah diajarkan Ferdy Sambo untuk menembak.
"Akan tetapi saudara tahu yang mana senjata laras panjang atau pendek?" tanya hakim kembali.
"Saya tahu," ujar Putri.
Putri juga mengetahui soal istilah magazine dan peluru.
"Sebab, saya juga anak tentara," ucap Putri.
Namun, Putri kembali mengatakan tak pernah diajarkan orang tua untuk menembak dengan senjata api.
Adapun Putri Candrawathi didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang terjadi pada 8 Juli 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News