GenPI.co - Bharada Richard Eliezer menyatakan Putri Candrawathi tak mau diangkat Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat sedang sakit setibanya di Magelang, Jawa Tengah, pada 4 Juli 2022.
Seperti diketahui, awalnya rombongan Putri Candrawathi mengantarkan anak ketiganya masuk asrama di Magelang, kemudian pulang ke rumah.
Sepulangnya dari sana, Putri merasa sakit dan beristirahat di ruang televisi.
Terkait momen itu, Eliezer menerangkan sedang berada di samping rumah.
Setelah itu, Eliezer dipanggil Brigadir J untuk membantu mengangkat Putri ke kamarnya yang berada di lantai 2.
"Kami berdua masuk. Sampai di ruang tamu, saya melihat ada Susi dan Kuat Maruf," ucap dia saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12).
Eliezer menjelaskan saat itu Kuat Maruf dan Susi sedang berdiri di dekat Putri yang tengah berbaring di sofa.
"Bang Yos bilang, 'Ayo, Chad, bantu angkat.' Saat itu Bang Yos sudah di samping Ibu. Saya kemudian melihat Ibu menggerakkan tangan ke saya (menolak, red), langsung mengartikan kayaknya Ibu tidak mau diangkat. Jadi, saya mundur. Setelah itu, almarhum memang mau mengangkat, tetapi ditepis sama Ibu," tuturnya.
Eliezer mengaku tak mengetahui maksud Putri tak mau diangkat sama Brigadir J.
Dia mengatakan Kuat Maruf sempat mengobrol dengan Putri Candrawathi seusai tak mau diangkat.
Setelah itu, Eliezer langsung kembali ke samping rumah.
Adapun Putri menyebut bahwa Brigadir J sempat melakukan pelecehan seksual kepadanya saat berada di rumah Magelang, Jawa Tengah.
Hal tersebut diduga menjadi penyebab utama Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana kepada Brigadir J saat di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News