Qodari Beber 2 Alasan Jokowi Menyanjung Prabowo dan Partai Gerindra

GenPI.co - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari membeberkan dua alasan terkait sanjungan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.

Seperti diketahui sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa partai Gerindra arahan Prabowo Subianto berpotensi menjadi yang teratas pada Pemilu 2024 mendatang.

Hal tersebut dilontarkan secara langsung oleh Jokowi pada Hari Ulang Tahun ke-15 Partai Gerindra, Senin (6/2).

BACA JUGA:  Singgung Jokowi, Menpora Yakin Timnas Bicara Banyak di Piala Dunia U-20

Selain menyanjung Partai Gerindra, Jokowi juga memprediksi bila elektabilitas Prabowo Subianto bakal menjadi yang tertinggi pada Pemilu 2024.

Qodari meyakini ada dua alasan kuat mengapa Jokowi secara blak-blakan memberikan sanjungan kepada Gerindra dan Prabowo.

BACA JUGA:  Jokowi Pastikan Buronan Korupsi Ditemukan, Harun Masiku Kapan?

Pertama, sebagai rasa terima kasih Jokowi kepada Gerindra karena telah mendukung pemerintahan selama dirinya memimpin.

Qodari melihat ada kontribusi dan dukungan Gerindra yang dinilai besar bagi pemerintah dalam berbagai aspek, terutama ketika menghadapi masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Mendadak Panggil Ketua KPK ke Istana, Tegas Beber ini

“Pak Jokowi merasa sangat terbantu dengan Partai Gerindra dan Pak Prabowo, peran Gerindra itu besar sebagai partai dengan suara tertinggi kedua dan kursi tertinggi nomor 3 di Indonesia," ujar Qodari dari rilis yang diterima GenPI.co, Rabu (8/2).

Qodari sendiri pun merasa yakin, Jokowi senang dengan loyalitas Prabowo dalam mendukung setiap kebijakan pemerintah.

Alasan kedua oleh Qodari, Jokowi melihat potensi nyata kemenangan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.

Qodari menilai pernyataan Jokowi itu bukan main-main, karena keluar dari seorang yang berpengalaman dalam pemilu dan tidak pernah mengalami kekalahan dalam pemilu, baik dari tingkat daerah hingga nasional.

“Pak Jokowi adalah kandidat yang tidak pernah kalah di pemilu, mulai dari Pilwalko Solo dua kali, Pilgub DKI Jakarta satu kali dan pilpres dua kali,” katanya.

Di sisi yang lain, lanjut Qodari, Jokowi kemungkinan juga realistis bahwa dari sekian nama calon presiden yang muncul pada hari ini, positif yang bisa maju hanya Prabowo Subianto.

Selain menjadi pimpinan di Partai Gerindra dengan perolehan kursi yang besar, Prabowo secara pribadi memiliki elektabilitas yang tinggi.(*)