GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai demokrasi di Indonesia rusak pada zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jokowi memang mesti disebut orang yang memberantakkan demokrasi,” kata Rocky dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (10/7).
Dosen Universitas Indonesia (UI) itu pun sependapat dengan anggapan bahwa Jokowi mengudeta demokrasi di Indonesia.
Menurut Rocky Gerung, demokrasi dibangun susah payah melalui kecerdasan Mantan Presiden BJ Habibie pada 1998.
“Setelah itu, pindah ke Gus Dur yang berupaya memelihara pluralisme,” ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung menjelaskan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat sistem politik Indonesia dihargai dunia.
“Sekarang semua berantakan dari cawe-cawenya Jokowi,” imbuh Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi tidak mampu membaca sosiologi masyarakat Indonesia.
Rocky Gerung menilai pemerintahan sekarang tidak belajar dari erra Orde Baru saat Indonesia dipimpin Mantan Presiden Soeharto.
“Pak Harto yang mampu membaca itu walaupun dari dari perspektif kultur politik Jawa, akhirnya menyerah,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi masih berupaya mempertahankan legacy-nya.
“Akhirnya makin buruk. Bukan lagi melalui proxy, melainkan langsung melalui nepotisme, melalui anak-anaknya,” ucap Rocky Gerung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News