GenPI.co - Dua dari tiga senjata api yang diamankan dari KKB di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang diketahui merupakan milik TNI.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan dua senjata itu yakni senpi laras panjang SS2 V3_K1 nomor seri 93.004236 dan pistol Brouning FN nomor seri OT6117.
Dari hasil identifikasi, senjata itu merupakan milik Satgas Pamtas 725/Varoagi yang kecelakaan saat penerbangan Oksibil-Jayapura, 18 Juni 2019.
Personel organik dari satgas tersebut diketahui berada di helikopter M1-17V5 HA-5138 milik TNI AD yang mengalami hilang kontak.
“Keberadaannya diketahui di Distrik Oksip awal Februari,” katanya dikutip dari Antara, Senin (2/10).
Bayu mengungkapkan untuk satu senjata api laras panjang masih belum teridentifikasi. Senpi ini berwarna hitam dengan tulisan NOVESKE dan ada teropongnya.
Hasil identifikasi sementara, senjata api tersebut dibeli KKB Peguin dari Papua Nugini (PNG) pada awal 2022.
Sedangkan untuk ratusan amunisi, diduga didapatkan dari peristiwa kecelakaan helikopter milik TNI dan beli di Papua Nugini.
Sebelumnya, petugas melakukan kontak tembak dengan KKB di daerah kampung Modusit, Distrik Serambakon pada Sabtu (30/9).
Dalam peristiwa itu, ada tiga senpi dan ratusan amunisi yang diamankan. Selain itu, lima KKB anggota Kodap 35 Bintang Timur yang tewas.
“Jenazah lima anggota KKB teridentifikasi, diketahui merupakan anggota Kodap 35 Bintang Timur,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News