GenPI.co - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD mengaku sering membocorkan kasus kepada publik untuk mempercepat penegakan hukum.
Pasangan Ganjar Pranowo itu melakukannya dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Saya suka mengundang partisipasi publik untuk mendorong penegakan hukum," kata Mahfud MD dalam acara GASPOL! Kompas.com, Jumat (24/11).
Menurutnya, banyak pihak yang terlibat dalam masalah hukum justru memiliki kecenderungan mencari berbagai alasan demi menghindari proses hukum tersebut.
"Terkadang, jika kita memberi tahu pihak berperkara dengan baik, mereka justru akan mencari berbagai alasan untuk menghindar," kata Mahfud MD.
Dia mengatakan, dengan memberi tahu publik tentang kasus tersebut melalui media sosial, media, dan televisi, bisa memicu respons masyarakat.
Mahfud MD menyebut hal itu bisa mempercepat penegakan hukum, terutama jika ada pejabat yang berusaha melarikan diri selama proses hukum berlangsung.
"Maka, ya, sudah saya umumkan saja, 'Wah di sana itu ada kejahatan di situ. Oh, ada korupsi di situ'. Nah, nanti, kan, rakyat akan keroyok melalui media sosial, melalui media, melalui televisi," ucapnya.
Mahfud Md juga menyinggung kasus pejabat negara yang mencoba melarikan diri di tengah proses hukum.
Dia menyatakan bahwa dengan mengumumkan bahwa pejabat tersebut sudah menjadi tersangka, pihak berwenang dapat memastikan bahwa pejabat tersebut akan kembali ke tanah air.
"Ada juga yang mau lari, kan? Mau enggak mau pulang begitu. Saya umumkan saja dia sudah tersangka, pulang (pejabat itu)," kata Mahfud.
Menurut Mahfud MD, seseorang yang sudah resmi menjadi tersangka melarikan diri ke luar negeri akan dikejar oleh interpol dan pemerintah.
Nanti pada akhirnya mereka tetap akan pulang untuk mempertanggungjawabkan perlakuannya.
"Masa orang pejabat tinggi menghilang tidak ketemu. Akhirnya, kan, pulang," ucap Mahfud MD. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News