GenPI.co - Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII) Arfianto Purbolaksono menilai tiga capres kurang menawarkan solusi konkret selama debat perdana Selasa (12/12) malam.
Arfianto mengatakan debat perdana capres pilpres 2024 itu hanya memfasilitasi para kandidat saling jual beli serangan tanpa menawarkan visi, misi, dan Solusi kepada masyarakat.
“Cukup menghibur kalau dari sisi hiburan. Tapi substansi yang ingin didapatkan justru menjadi persoalan,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (13/12).
Menurut dia, tiga capres selama debat perdana masih kurang menawarkan solusi konkret. Terutama pada isu penegakan, HAM dan demokrasi.
Arfianto membandingkan saat masa Joko Widodo sebagai capres ketika debat dulu menawarkan solusi untuk masyarakat.
“Dulu menawarkan Program Kartu Indonesia Sehat, Indonesia Pintar,” tuturnya.
Arfianto mengatakan masyarakat ingin mengetahui solusi nyata yang akan dilakukan capres ketika terpilih menjadi presiden, bukan gagasan mengambang dan kurang substantif.
Dia memberikan contoj salah satu capres yang menyatakan ingin memperkuat KPK dan institusi lainnya. Tetapi tidak mengungkapkan langkah konkret untuk mewujudkannya.
Arfianto menyarankan supaya KPU mengevaluasi debat perdana supaya bisa menggali visi, misi 3 pasangan calon melalui moderator.
“Capres juga harus diingatkan untuk menyampaikan sesuatu dengan konkret, jangan mengambang,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News