GenPI.co - Ahli Hukum Todung Mulya Lubis menyebut hasil akhir dari Pemilu dan Pilpres 2024 ada potensi cacat ketika dalam prosesnya juga diwarnai kecurangan.
Todung Mulya Lubis mengatakan ketika selama proses Pemilu 2024 sudah diwarnai dengan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) maka akan berpengaruh pada hasilnya.
“Kalau di Inggris, negara Amerika dan lainnya, proses itu sama pentingnya dengan hasil akhir” katanya dalam video di Youtube akun Abraham Samad Speak Up, 26 Desember 2023.
Namun, Todung menyebut untuk di Indonesia sendiri yang dilihat hanya hasil akhir dari Pemilu dan Pilpres 2024.
“Di sini prosesnya kurang mendapat perhatian. Tapi, proses sama pentingnya dengan hasil akhir. Kalau prosesnya cacat, hasil akhir juga cacat,” ujarnya.
Menurut Todung, tugas seluruh warga supaya bisa menjaganya agar bisa bersih, jujur, adil, bebas dan rahasia, agar bisa meminimalkan hasil akhir Pemilu 2024 cacat.
Dia pun berharap KPU RI dan Bawaslu RI bisa menjalankan perannya dengan sangat optimal dalam mengawal Pemilu 2024.
“Mitigasi semua kecurangan, pelanggaran dan intervensi, sehingga kita bisa memperoleh hasil Pilpres 2024 yang legitimate,” tuturnya.
Todung mengatakan mewujudkan Pemilu 2024 yang legitimate ini menjadi tantangan seluruh pihak, termasuk juga partai politik.
“Komitmen damai yang dideklarasikan di depan Bawaslu dan di KPU waktu itu jangan hanya semata-mata slogan kosong yang tidak ada substansinya,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News