GenPI.co - Kongres Kaum Moeda Indonesia telah resmi digelar oleh ribuan aktivis mahasiswa dari berbagai kampus.
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memberikan dukungan Pilpres 2024 sekali putaran.
Ada pun Kongres Kaum Moeda Indonesia dilaksanakan oleh Formasi Indonesia Moeda (FIM) di Gedung Olah Raga Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (30/1).
Kegiatan bertajuk 'Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju' dihadiri Bahlil Lahadalia, juga M. Qodari selaku Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP).
Tak lupa hadir pula Ketua Umum G-Nesia Diah Warih Anjari, Koordinator Aliansi Alumni Aktivis Cipayung David Pajung, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Fauzi Baadila serta perwakilan berbagai elemen organisasi mahasiswa dan pemuda di Jakarta.
Agenda kongres diisi dengan penampilan tarian nusantara dari Sanggar Amarilis, teatrikal dari Panggung Kolektif, sambutan tokoh nasional dan penyampaian orasi dari perwakilan mahasiswa dalam panggung politik anak muda.
Kemudian, Kick-off Generasi Emas 2045 itu pun diakhiri dengan pembacaan Manifesto Politik Kaum Moeda.
Syifak selaku Koordinator Nasional (Kornas) Formasi Indonesia Moeda mengatakan acara kongres ini adalah acara puncak setelah melakukan kegiatan di enam kota di enam wilayah Indonesia.
Ada pun enam kota tersebut yakni Makassar, Yogyakarta, Bandung, Denpasar, Medan dan Semarang.
“Formasi Indonesia Moeda sudah ada di tujuh provinsi, termasuk di Jakarta. Kami ini dari berbagai elemen organisasi aktivis mahasiswa baik ekstra mau pun intra kampus berhimpun dan berbaris untuk menyuarakan optimisme tentang kemajuan bangsa," kata Syifak dari rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (30/1).
Lebih lanjut, Syifak pun membeberkan agenda kemajuan yang telah dilakukan oleh timnya selama ini.
"Mereka yang bergabung memilih jalan untuk kemajuan, bukan sibuk meneriaki kegelapan seperti yang dilakukan oleh beberapa aktivis mahasiswa di luar sana. Agenda kemajuan yang kami maksud adalah narasi keberlanjutan dari kesuksesan program dan kebijakan era pemerintahan Presiden Jokowi," imbuhnya.
Menurutnya, elemen mahasiswa yang dia temui di daerah memiliki kesadaran dan kegelisahan yang sama tentang nasib arah bangsa ke depan.
"Dari kesadaran dan kegelisahan itu bertemu pada titik yang sama, bahwa kami semua perlu wadah pergerakan baru yang memberikan pencerahan bukan kegelapan. Bukan hanya menolak dan melawan, tetapi berpikir jauh untuk kepentingan bangsa yang lebih besar ke depan," ujar Syifak.
Maka dari beberapa kegiatan di daerah tersebut mayoritas mahasiswa sepakat untuk mendukung supaya Pilpres 2024 dapat berlangsung sekali putaran karena berpijak pada argumentasi yang rasional dan alasannya mudah diterima publik luas.
"Realitas politik hari ini, memang kami generasi muda harus ambil sikap yang jelas. Setelah diskusi ternyata gagasan sekali putaran itu sangat masuk akal, ditambah potensi ke arah sana juga ada dan memungkinkan," tuturnya.
Pilpres sekali putaran, lanjut Syifak, bisa menjamin kepastian politik di awal, menghemat biaya negara Rp 27 triliun dan menciptakan suasana politik lebih adem dan damai.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News