GenPI.co - Ketua TPN Arsjad Rasjid menyebut acara Hajatan Rakyat pasangan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD di Surakarta adalah tentang rakyat.
Seluruh acara dalam Hajatan Rakyat melibatkan masyarakat. Mulai dari hiburan, kirab, maupun pelaku UMKM. Hal ini membuat atmosfer yang dihadirkan sangat merakyat.
“Ini memberikan gambaran sejatinya pilpres sebagai pesta demokrasi bisa dinikmati rakyat. Menjadi pesta rakyat yang sesungguhnya,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (10/2).
Dalam acara tersebut, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ikut dalam kirab memakai gerobak sapi dan singgah ke beberapa lokasi.
Salah satu lokasi yang disinggahi terlihat Ganjar Pranowo memberi jeruk untuk pemain barongsai sebagai ucapan selamat tahun baru.
Acara yang tidak kalah ramainya, berupa pementasan Reog dari Ponorogo, Boyolali, dan Tawangmangu. Lalu juga ada drama tari Wayang Orang.
Drama tari ‘Durga Mendhak Sang Kala Sirna’ yang dihadirkan memiliki arti ‘tunduknya kejahatan, musnahnya angkara murka’.
Cerita yang dihadirkan mengenai nafsu kuasa dengan menghalalkan segala cara. Kemudian juga pribadi dengan keserakahan yang merasa hanya dirinya yang berhak berkuasa.
Putra penguasa negeri para dewa yakni Dewasrani memiliki ambisi menguasai dunia. Kemudian dihadang dan digagalkan ksatria utusan kebenaran yaitu Wisanggeni.
Wisanggeni dibantu oleh Semar yang melambangkan kekuatan rakyat akhirnya berhasil mengalahkan Dewasrani
Koordinator pementasan wayang orang Esha mengatakan Wisanggeni merupakan tokoh sakti yang mencerminkan sosok Ganjar Pranopwo.
“Wisanggeni sosok pemberani, tegas dan suka menolong kesulitan rakyat. Ini mencerminkan sosok Ganjar Pranowo,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News