Surya Paloh Menyindir: Partai Sok Pancasilais Tak Mau Bersalaman

09 November 2019 12:00

GenPI.co - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terang-terangan menyindir partai politik (parpol) yang merasa paling pancasilais. 

Menurut Surya, parpol yang merasa paling pancasilais itu hanya bisa menyodorkan klaim karena perbuatannya tidak selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

BACA JUGA: Jelang Pendaftaran CPNS, Pedagang Jimat Isim Banjir Order

Bos Media Group itu juga menyatakan bahwa partai yang sok pancasilais justru memiliki sifat memecah belah dan tak mau berangkulan ataupun bersalaman dengan teman sendiri.

Entah ada kaitan atau tidak, bagian ini mengingatkan publik pada kejadian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menyalami Surya Paloh di acara pelantikan Angota DPR, DPD dan MPR pada Selasa (1/10) lalu.

BACA JUGA: Buset, Anggaran DKI 2020 Defisit Rp 5 T Kok Bisa? Ini Rinciannya

Analis politik Pangi Syarwi Chaniago memandang koalisi gemuk pendukung pemerintahan Presiden Jokowi-Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mulai mengalami keretakan alias korsleting.

Analisis ini dilontarkan direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting tersebut, setelah mengamati pidato Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat membuka Kongres II partai yang mengusung jargon Restorasi Indonesia tersebut, di JIExpo Kemayoran, Jumat malam (8/11).

BACA JUGA: Duet Prabowo-Puan pada Pilpres 2024, Diadang Anies Baswedan?

Menurut Pangi koalisi Pak Jokowi pada periode kedua ini sudah mulai ada korsleting dan mulai berasap. 

“Hanya karena soal tetek bengek yang tidak terlalu mendasar. Urusan sepele, hanya soal personal. Mestinya mereka ribut kalau soal kepentingan rakyat," ucap Pangi kepada jpnn.com, Sabtu (9/11).

BACA JUGA: Kondisi Terkini Shakira, Aktris Denada: Setiap Hari Kami Berdoa

Pengamat yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini mecermati apa yang disampaikan Surya ada benarnya bahwa dalam politik tidak boleh baper (terbawa perasaan-red), personal. 

Namun harus tetap membangun silaturahmi kebangsaan. Menjaga komunikasi politik sekalipun berbeda pandangan dan sikap politiknya.

BACA JUGA: 5 Pose Menantang Sally Adelia, Nomor 3 Bikin Kaku Pria

Pangi menambahkan bahwa seorang negarawan harus selesai soal personal, dan lebih memikirkan kepentingan bangsa yang lebih besar daripada golongannya.

"Jangan sampai mengurus urusan sepele yang tidak ada untungnya untuk rakyat. Sekarang rakyat bertanya dapat apa dari elite atau partai? Jangan hanya ketika menjelang pemilu perhatian betul sama rakyat, sekarang aspirasi rakyat enggak didengar," jelas Pangi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co