GenPI.co - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai akan ada pertemuan lanjutan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut dikatakannya merespons pernyataan Megawati yang mengungkapkan Prabowo kangen nasi goreng buatannya.
Jamiluddin mengatakan pertemuan dua ketua umum partai politik itu tentu memiliki makna politis.
“Setiap pertemuan dua tokoh ini, akan dimaknai politis,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (12/5).
Dia juga menjelaskan nuansa politik dari pertemuan keduanya karena masalah PDIP dengan mantan kadernya sekaligus Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, pertemuan Megawati dan Prabowo bisa dimaknai upaya yang dilakukan Prabowo Subianto supaya bisa lepas dari cengkeraman Jokowi.
“Bisa dimaknai sebagai upaya Prabowo supaya bisa lepas dari pengaruh Jokowi,” tuturnya.
Jamiluddin menyebut tafsir Prabowo berupaya lepas dari Jokowi atau Geng Solo ini wahar karena Ketua Umum Partai Gerindra itu menganut politik akomodatif.
“Bisa saja Prabowo ingin Geng Solo supaya tidak begitu dominan jika Megawati juga secara formal ada kedekatan dengan Prabowo,” ujarnya.
Sedangkan untuk pihak Jokowi kemungkinan akan menilai kedekatan formal Prabowo dan Megawati menjadi berkurangnya pengaruh Geng Solo ke Ketum Gerindra.
“Tampaknya memang Megawati ingin Prabowo supaya tidak lagi terlalu dekat dengan Jokowi,” ucapnya. (ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News