GenPI.co - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkap alasan salah satu korban warga sipil saat ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut.
Dia mengatakan salah satu korban seorang warga sipil datang ke area pemusnahan amunisi bukan bertujuan memungut serpihan bom.
Namun, korban memang sudah lama kerja untuk membantu prajurit TNI untuk memusnahkan amunisi yang sudah kedaluwarsa.
“Pengakuannya, mereka itu kerja. Mereka kerja sudah lama. Ada 10 tahun yang ikut bantu dan menjadi profesi,” katanya dikutip dari JPNN.com, Rabu (14/5).
Hal itu diketahuinya setelah berbincang dengan anggota keluarga atau anak dari salah satu korban tewas.
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan mereka memang warga sipil. Namun sudah memiliki pengalaman terlibat kegiatan pemusnahan amunisi afkir.
Menurut dia, peristiwa ledakan yang menewaskan 13 orang itu masuk kategori kecelakaan kerja, jika memang warga sipil memgbantu proses pemusnahannya.
Tetapi juga tetap harus diiringi dengan investigasi yang dilakukan Mabes TNI yang sampai saat ini masih berlangsung.
Dedi Mulyadi sebelumnya memastikan akan menanggung biaya pendidikan anak korban peristiwa itu sampai perguruan tinggi.
“Kalau dia itu sebegai pekerja, kemudian muncul peristiwa itu saat dia kerja, ya kecelakaan (kategorinya),” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News