Pilpres 2024, AHY Kalah Saing dengan Prabowo dan Anies

22 Februari 2020 16:11

GenPI.co - Pemilihan presiden 2024 memang masih menyisahkan waktu 4 tahun lagi. Sejumlah tokoh pun bermunculan kandidat calon presiden. 

Seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, Gubernur DKI Anies Baswedan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

BACA JUGA: SBY Bangun Museum dan Geleri Seni untuk Istri Tercinta

Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS), Girindra Sandino menyarankan demokrat mencari tokoh politik di luar garis keturunan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).  Untuk dipersiapkan sebagai kandidat ketua umum, sekaligus capres di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut pria yang biasa disapa Gigin ini langkah tersebut lebih baik, karena upaya yang telah dilakukan untuk mengorbitkan AHY terkesan kurang berhasil.

"Dimulai dari Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, perolehan suaranya hanya berada di urutan terakhir atau di urutan ketiga. Kemudian saat pilpres kemarin, tidak ikut tampil sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden," ujar Gigin kepada jpnn.com, Sabtu (22/2).

Fakta lain, kata Gigin, AHY juga tidak diangkat sebagai salah seorang menteri atau wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Padahal, ada sejumlah tokoh muda yang diangkat sebagai pembantu presiden.

"Nah, belakangan ini saya membaca sepertinya AHY dipersiapkan sebagai ketua umum untuk menggantikan SBY. Cara ini mungkin dianggap bakal ampuh meningkatkan elektoral AHY dengan cepat," ucapnya.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Sedih Peristiwa Hanyut Siswa SMP 1 Turi Sleman

Gigin menilai, upaya mengerek elektoral dengan mengangkat AHY sebagai ketua umum sah-sah saja. Gigin bahkan meyakini jika skenario itu yang diambil, maka tidak ada halangan wakil ketua umum DPP Demokrat itu duduk sebagai orang pertama di partai berlambang mercy tersebut.

"Tetapi apakah akan mumpuni untuk dapat maju di Pilpres 2024, saya kira bakal menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Demokrat. Nilai jual AHY sampai saat ini masih kalah dengan Anies atau Ridwan Kamil," katanya.

Menurut Gigin, ketika dibandingkan dengan sosok berlatar militer lain seperti Prabowo Subianto, Gatot tak kalah tenar. Berbeda jika AHY yang berhadapan dengan Prabowo, diperkirakan ada hambatan psikologis politik, mengingat AHY bukan jenderal.

BACA JUGA: Kabar Gembira, 25 Ribu Pasien Sembuh dari Virus Corona

"Saya pikir suasana psikologis ini akan terasa di tengah publik, andai nanti misalnya AHY maju ke pilpres dan lawannya adalah Prabowo. Berbeda kalau lawannya Prabowo itu Gatot," katanya. (jpnn)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co