Tanda Kinerja Ahok di Pertamina Tokcer, Ini Kata Peneliti...

26 Februari 2020 07:40

GenPI.co - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki kinerja menjanjikan dan konsisten dengan jabatannya saat ini. 

Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman.

BACA JUGA: Wabah Virus Corona di Korsel Makin Ganas, China Ampun-ampunan

Menurut Ferdy, bahwa mantan gubernur DKI itu berupaya membuktikan janjinya dalam memberantas mafia migas di Pertamina.

"Ahok sudah mulai melakukan sesuatu yang baru dengan cara membuka informasi penting di sektor hilir. Ahok mulai mencoba menerapkan sistem transparansi dengan cara membuka data-data terkait pengadaan bahan bakar minyak," ungkap Ferdy di Jakarta, Selasa (25/2).

BACA JUGA: Jika Istri Lakukan 5 Sentuhan Ini, Dijamin Suami Betah di Rumah

Ferdy pun menjelaskan, pengadaan BBM di sektor hilir Pertamina selama ini tidak pernah transparan. 

Pengadaan BBM yang tak transparan itu, diduga menjadi pusat permainan para mafia migas yang bekerja sama dengan oknum politikus, agar Indonesia terus-menerus mengimpor BBM.

BACA JUGA: Non-Kategori Wassalam, Pemerintah Hanya Mau Selesaikan Honorer K2

"Transparansi yang diterapkan Ahok di Pertamina ini penting agar rakyat bisa mengakses langsung, apa saja produk yang dijual pertamina, siapa-siapa pemenang tender pengadaan BBM dan berapa kuota impornya setiap tahun," jelasnya.

BACA JUGA: Jangan Lengah... 3 Zodiak Pendendam Ini Bikin Hidup Tak Tenang

Menurut Ferdy, ia pun menduga mafia minyak selalu bermain pada proses tender pengadaan BBM. 

Ketika Pertamina memutuskan volume impor BBM, tuturnya, para mafia diduga mulai mencoba berkongkalikong dengan kalangan internal perusahaan pelat merah itu.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Bikin Cemburu Mulan Jameela: Saya Buat untuk Maia...

"Ini yang membuat harga minyak yang didapat Pertamina jauh lebih mahal dan berefek pada keuangan negara. Ini cara mengambil uang negara paling canggih dan sulit dilakukan orang-orang biasa. Hanya orang-orang yang memiliki akses yang bisa mengerjakan ini," bebernya.

BACA JUGA: Instruksi Penting untuk Seluruh Honorer K2: Kawal Data Ulang!

Ferdy mengatakan, dengan sistem transparansi yang diterapkan Ahok, rakyat bisa mengontrol sendiri kinerja direksi Pertamina. 
Demikian juga dengan kinerja anak usaha Pertamina di sektor hulu hingga hilir, menjadi mudah untuk dikontrol publik.

Tak hanya itu saja, Ferdy juga melihat kerja sama Ahok dengan direksi Pertamina, dalam menyelesaikan proyek kilang Tuban Petro yang akan mulai beroperasi 2025 mendatang. 

Proyek tersebut penting karena menjadi satu-satunya kilang yang memproduksi kondensat, yang penting untuk keamanan pasokan energi nasional ke depan.

"Hanya saja, kami menganjurkan agar Ahok sebagai komisaris utama Pertamina bisa mengevaluasi kembali pembangunan kilang Pertamina dari sisi efisiensi. Jika kilang baru dibangun biayanya sangat mahal mencapai Rp 80 triliun per kilang, tentu akan membebani keuangan Pertamina sebagai korporasi," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co