Peneliti Ini Prediksi Presiden Jokowi Gagal Kendalikan COVID-19

02 April 2020 08:30

GenPI.co - Presiden Jokowi perlu segera mengevaluasi langkah penanganan penyebaran virus corona (COVID-19) dalam sebulan terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman.

BACA JUGA: Karier 5 Zodiak Ini Makin Melejit di Bulan April

Menurut Ferdy, bahwa evaluasi sangat penting dilakukan, karena data menunjukkan jumlah pasien yang dinyatakan terjangkiti COVID-19 terus bertambah. 

Data terbaru yang dirilis Satgas Khusus Covid-19 pada Rabu (1/4), menunjukkan jumlah pasien positif terjangkiti mencapai 1.677 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 157 orang meninggal dunia, sementara 103 pasien dinyatakan sembuh.

BACA JUGA: 5 Zodiak Ini Sangat Beruntung Banget di Bulan April

"Saya kira pemerintah harus mengevaluasi diri karena terkesan gagal dalam melakukan penanganan. Angka positif masih terus bertambah, demikian juga dengan yang meninggal dunia juga terus bertambah," jelasnya.

BACA JUGA: Awas... 5 Zodiak Ini Cintanya Bisa Berantakan di Bulan April

Ferdy blak-blakan mengungkapkan alasan lain mengapa menyebut penanganan yang dilakukan pemerintah terkesan gagal. Hal tersebut, karena jumlah pasien berusia produktif yang meninggal dunia juga cukup banyak.

"Sudah begitu yang meninggal saya rasa banyak juga usia produktif. Ini kegagalan. Presiden Jokowi sebaiknya bekerja sama dengan negara-negara yang berpengalaman mengatasi COVID-19. Minta bantuan tim medis mereka atau dokter mereka," jelasnya.

BACA JUGA: Awas! 3 Zodiak Ini Dianggap Paling Kejam Saat Melakukan Kejahatan

Tak hanya itu saja, Ferdy juga menyinggung kebijakan yang kini diambil pemerintah dalam menangani COVID-19. 

Di mana pemerintah bakal memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut Ferdy, pola tersebut tak jauh berbeda dengan imbauan yang selama ini telah diberlakukan, yakni masyarakat diminta melakukan social distancing.

BACA JUGA: Khasiat Teh Kunyit Luar Biasa, Bisa Dongkrak Kekebalan Tubuh

Bedanya, dalam PSBB bakal ada penjagaan aparat terhadap sejumlah titik yang dianggap rawan. Selain itu juga akan diberlakukan rapid test, untuk mengetahui seseorang terjangkiti COVID-19 atau tidak.

Ferdy menilai kebijakan yang diambil pemerintah berpotensi gagal. Karena tidak ada hal yang baru, sementara jumlah penderita terus bertambah. 

Ferdy pun khawatir, masifnya kampanye social distancing malah menimbulkan anggapan pemerintah nantinya tidak lagi memiliki tanggung jawab terhadap warga yang positif COVID-19.

"Bisa saja kemudian muncul kesan pemerintah tak punya tanggung jawab lagi jika ada warga yang positif COVID-19, karena tidak disiplin dan tak mau menjaga jarak. Dalam hal ini saya kira potensi Presiden Jokowi gagal memproteksi warga negara bisa terjadi," pungkas Ferdy.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co