GenPI.co - Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki beban berat pada Pilkada Solo 2020.
Dia harus meraih kemenangan agar nama ayahnya sebagai orang nomor satu di Indonesia tidak tercoreng.
BACA JUGA: Gawat! Bahaya Besar Mengintai Prabowo Subianto
Menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago, Pilkada Solo 2020 merupakan pertarungan antara penantang Gibran melawan Jokowi.
“Yang dilawan, kan, bukan Gibran, melainkan Jokowi,” kata Pangi kepada GenPI.co, Jumat (24/7).
Dia menambahkan, Gibran memang menjadi lakon dalam Pilkada Solo 2020.
Namun, sambung Pangi, yang dilihat adalah Jokowi. Sebab, Gibran merupakan anak presiden.
“Orang bukan melihat Gibran, melainkan melihat Jokowi,” ujar Pangi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menilai ada kepuasan besar dari penantang jika bisa mengalahkan Gibran.
“Jadi, mengalahkan Gibran sama dengan mengalahkan Jokowi,” kata Pangi.
BACA JUGA: Berita Top 5: Gibran Bisa Jadi Sekjen PBB, Bahaya Intai Prabowo
Pangi pun menganalogikan pertarungan Gibran versus penantang pada Pilkada Solo 2020 dengan budaya Jawa.
“Di Jawa, melawan anak raja sama dengan melawan raja,” ujar Pangi.
Lantas apakah gerbong partai politik yang dikalahkan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 akan bersatu di Solo?
Menurut Pangi, semuanya akan bergantung pada dinamika di DPRD Solo.
“Sejauh yang saya cermati, DPRD Solo masih sulit memunculkan poros baru di luar Gibran,” sambung Pangi.
Pangi juga mengaku tidak tahu alasan Gibran memantapkan diri maju sebagai calon wali kota Solo.
Sebab, sambung Pangi, Gibran pernah menyatakan akan masuk politik 20 tahun lagi.
Namun, dia menduga Gibran bersedia maju karena Jokowi masih menjadi presiden.
BACA JUGA: Gibran Putra Jokowi Disebut Bisa Jadi Presiden Hingga Sekjen PBB
“Bisa saja melanjutkan dinasti karena Jokowi tiga tahun lagi selesai,” ujar Pangi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News