GenPI.co - Kontrak alat utama sistem persenjataan (Alutsista) senilai Rp 50 triliun telah dibatalkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hal ini pertama diungkap oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
BACA JUGA: Gawat! Prabowo Subianto Bisa Terperosok Karena Proyek Ini
Adik Menhan Prabowo tersebut menilai, kakaknya tidak ingin terlibat dalam korupsi.
Inilah sebabnya, Prabowo membatalkan kontrak alutsista tersebut. Pembatalan kontrak itut membuat adiknya menjadi bangga.
Menhan Prabowo mengatakan kepada Hashim telah membatalkan kontrak tersebut karena dinilai tidak beres.
Sementara itu, Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade membeberkan alasan lain pembatalan kontrak tersebut.
Pertama, alutsista itu dianggap kemahalan dan tidak cocok digunakan di Indonesia.
BACA JUGA: Bakal Sukses Dunia Akhirat, 6 Zodiak Harus Pilih Pekerjaan Ini
Kendati demikian, Andre tidak memaparkan secara terprinci alutsista apa saja yang dibatalkan. Tidak hanya itu, dia mengatakan, Prabowo dari awal berkomitmen untuk menghentikan kebocoran anggaran negara.
Selain itu, pak Prabowo juga punya komitmen untuk membantu Pak Jokowi untuk persatuan Indonesia dan menyukseskan pemerintahan.
Ketiga Prabowo juga berkomitmen untuk menghentikan kebocoran anggaran negara.
BACA JUGA: Khasiat Minum Kopi Dicampur Lemon Ternyata Sangat Mencengangkan
Jika memang benar pembatalan kontrak senilai Rp 50 Triliun di Kemenhan tersebut, kehebatan Menhan Prabowo harus diacungi jempol.
Namun, keputusan tersebut diprediksi membawa dampak yang tidak baik kepada pribadi Prabowo.
Pasalnya, gebrakan Prabowo di Kemenhan tersebut akan membuat beberapa pihak sakit hati dan merasa terganggu proyeknya dibatalkan sepihak.
Hal itu tentu akan menambah daftar musuh Prabowo Subianto yang saat ini sedang bersinar di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News