GenPI.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tiba-tiba melontarkan tudingan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menurutnya, Mahfud MD yang tidak punya kompetensi di bidang ekonomi, menyampaikan pernyataan yang menakut-nakuti dunia usaha.
BACA JUGA: September Bakal Hujan Uang, Hoki 4 Zodiak Bikin Banjir Rezeki
"Ini menteri yang tidak kompeten ngomong perekonomian. Kok malah jadi kompor meleduk menakut-nakuti masyarakat dan pelaku usaha. Piye iki Kangmas Jokowi? Bukannya membangun trust di masyarakat dan percaya diri di saat pandemi covid-19," ucap Arief dalam keterangannya kepada jpnn.com, Minggu malam (30/8).
Tudingan itu disampaikan Arief, merespons pernyataan Mahfud saat acara temu Seniman di Yogyakarta, Sabtu (29/8).
Mahfud memastikan 99,9 persen Indonesia akan mengalami resesi pada bulan depan. Namun menurut Mahfud, resesi bukan berarti terjadi krisis ekonomi.
BACA JUGA: Awas! 3 Kelompok Disebut Akan Merongrong Pemerintahan Jokowi
Arief pun menerangkan bahwa resesi ekonomi dalam teorinya hanya sekadar hitungan statistik yang disajikan oleh BPS, berupa indeks pertumbuhan ekonomi.
Di mana angka pertumbuhan ekonomi itu minus dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.
"Resesi ekonomi yang dimaksud itu sebenarnya bukan sebuah fakta yang riil bahwa ekonomi negara itu mengalami kesulitan," sambung Arief.
Menurutnya banyak indikator sisi konsumsi masyarakat yang jadi faktor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi tidak terhitung secara akurat.
BACA JUGA: Khasiat Daun Kenikir Ternyata Bisa Rontokkan Diabetes Tipe-2
Terutama konsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor informal dan kegiatan underground ekonomi di Indonesia.
"Contoh saja BPS tidak pernah menghitung masker sebagai APD yang diproduksi oleh UKM atau informal yang mana saat covid-19, mayoritas masyarakat banyak menggunakan masker yang diproduksi oleh industri rumahan dibandingkan yang diproduksi pabrik," jelasnya.
Arief juga mengingatkan para menteri Jokowi di Kabinet Indonesia Maju utuk tidak menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat dan kalangan pelaku usaha.
"Jadi tolong menteri-menteri Jokowi jangan bikin gaduh terkait keadaan ekonomi nasional. Kerja saja percepat semua program penyelamatan ekonomi nasional. Jangan malah menakuti masyarakat dengan data-data yang tidak benar," tandas Arief.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News