GenPI.co - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengeluarkan ancaman serius kepada kadernya menjelang Pilkada Surabaya 2020.
Dia tidak sungkan menjatuhkan sanksi kepada kader yang tidak berjuang memenangkan pilkada Surabaya.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Jokowi: 4 Menteri Bahaya Banget, Ini Daftarnya
PDIP sendiri resmi mengusung pasangan Eri Cahyadi dan Armuji pada pilkada mendatang.
“Siapa tidak mau nurut pada ketumnya sebagai simbol partai, saya jatuhkan sanksi," kata Megawati, Rabu (2/9).
Dia menambahkan, instruksi tersebut berlaku secara umum. Sebagai ketum, Megawati mengaku mempunyai hak prerogatif.
"Kalau ada yang nyeleweng-nyeleweng, sudah tahu saya," ujar Megawati.
Dia pun mengimbau para kader PDIP untuk berjuang all out memenangkan pasangan Eri-Armuji.
"Saya turunkan kepada kalian seluruh jajaran PDIP untuk memenangi Kota Surabaya kembali. Siap apa tidak?" kata Megawati.
Megawati menegaskan bahwa gotong royong merupakan elemen utama untuk memenangi pilkada maupun pemilu.
BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Biasanya Tegas, Kini Bikin Menangis
Menurut wanita kelahiran 23 Januari 1947 itu, kalah atau menang merupakan urusan belakang.
"Mana pernah kalau kita kalah, saya koar-koar begini, lah, begitu, lah? Enggak,” sambung Megawati.
Megawati pun kembali menegaskan arti penting konsolidasi demi memenangi pilkada Surabaya.
“Makanya saya bilang, awas Surabaya, siapa yang bermain, melawan saya. Ingat, mana dia, Surabaya," kata Megawati.
Megawati mengakui bahwa menentukan pasangan calon bukan pekerjaan mudah meskipun dirinya merupakan ketua umum PDIP.
Dia memiliki kewenangan menentukan pasangan calon pada pilkada berdasarkan mandat dari kongres.
Megawati pun menjelaskan arti penting ketika pasangan yang diusung PDIP memenangi pilkada.
BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo Mau Jadi Presiden? Duh, Kayaknya…
"Kalau tandingnya menang, kan, kita lebih enak. Jadi, paling tidak saya bisa ngawasin untuk lima tahun ke depan," tegas Megawati. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News