GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini sebagai respon atas melonjaknya angka infeksi virus corona di ibu kota selama beberapa hari terakhir.
BACA JUGA: Kasus COVID-19 Bisa Turun Bila 75% Penduduk Pakai Masker
Namun keputusan Anies menuai sindiran keras dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman. Sindiran itu ia ungkapkan dalam cuitan di Twitter-nya, Kamis (10/9).
“Ngebut ugal-ugalan mengabaikan rambu-rambu lalu tarik rem mendadak. Dalam hukum lalu lintas, ganjarannya adalah tilang - bukan tepuk tangan,” cuit Andy Budiman.
Andy yang juga digadang-gadang PSI untuk bertarung di kontestasi wali kota Surabaya ini juga menyindir Anies yang berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk bantuan kepada warga rentan.
“Mohon dicatat: Gubernur Anies tidak mau batalkan Formula E, beli robot pemadam kebakaran dengan harga tidak wajar, akibatnya defisit anggaran semakin dalam. Kini minta dana ke pemerintah pusat untuk bantuan sosial. Apakah layak diberi tepuk tangan?” Demikian cuitnya.
Sebagaimana diberitakan, keputusan memberlakukan kembali PSBB disebut Anies sebagai salah satu upaya menekan penyebaran virus corona.
"Kami akan menarik rem darurat yang artinya kami terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu," katanya dalam konferensi pers daring, Rabu (9/9) malam.
Dalam kesempatan itu Anies juga membeberkan bahwa tempat tidur khusus pasien covid-19 hampir habis.
BACA JUGA: Corona Makin Menggila, Rumah Sakit di Jakarta Bakal Kolaps
Menurut Anies, rumah sakit rujukan pasien covid-19 tidak bisa lagi menampung apabila PSBB tak diberlakukan.
"Dengan melihat kedaruratan ini, tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News