GenPI.co - Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak menolak Pancasila. Hal ini diungkapkan oleh tokoh PNI Marharnisme Sukmawati Soekarnoputri.
Putri Soekarno ini menegaskan bahwa Pancasila menjadi ideologi PKI.
BACA JUGA: Amien Rais Membeber Fakta Mengejutkan, Jokowi Tersudut
"Menurut senior-senior dari tokoh-tokoh PNI yang memberikan ilmu kepada saya, PKI itu tidak menolak Pancasila,” ujarnya saat menjadi pembicara di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang ditayangkan TVOne, Selasa (29/9) malam.
Dalam acara yang bertema Ideologi PKI Masih Hidup? Sukmawati mengungkapkan ideologi PKI adalah Pancasila.
"Kalau dibilang PKI itu ideologinya apa sih, ya sebetulnya Pancasila. Itu info dari para tokoh senior," jelas Sukmawati.
BACA JUGA: Ngeri! Gatot Nurmantyo Blak-blakan Membuka Fakta Ini
Menurut Sukmawati, dirinya tidak tahu persis apakah komunisme masih hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Namun, adik kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu tak menampik kemungkinan adanya sekelompok orang yang berjuang diam-diam ingin menghidupkan kembali ideologi komunis.
Sukma menuturkan terkait pandangan Soekarno tentang kesetaraan manusia. Menurutnya, Bung Karno melihat pada masa penjajahan Belanda tidak ada kesetaraan.
BACA JUGA: Tak Percaya, 3 Zodiak Banjir Rezeki Secara Ajaib di Bulan Oktober
"Semua manusia itu diciptakan setara. Itu menjadi gerak perjuangan Bung Karno. Sebagai ketua PNI dia melihat Indonesia pada penjajahan Belanda tak merasakan equality," jelasnya.
Lebih lanjut, kesetaraan di mata Bung Karno, menyangkut di dunia internasional. Kesetaraan pula yang menurutnya menjadi simbol perjuangan masyarakat di Uni Soviet dan China yang berideologi komunis.
BACA JUGA: 8 Ramuan Ajaib Ini Khasiatnya Ampuh Bikin Asam Urat Ambrol
Sementara itu, di Indonesia, Sukmawati menuturkan bahwa keluarga proklamator hanya memiliki tanah 11 hektar. Namun, ada konglomerat yang memiliki tanah hingga ribuan hektar
"Coba tanya sama keluarga Bung Hatta, pasti nggak punya tanah yang luas. Itulah kenyataan, revolusi RRT (Republik Rakyat Tiongkok, red) antifeodalisme," pungkas Sukmawati.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News