GenPI.co - Mantan dosen di Universitas Indonesia ini menyebut pengesahan Omnibus Law merupakan skandal terbaik yang dibuat oleh Presiden Jokowi.
Selain itu, Rocky juga menyindir draft UU Cipta Kerja tersebut tertinggal di Kalimantan, karena salinan naskah terkait Omnibus Law tersebut tidak dimiliki oleh Badan Legislasi DPR RI.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Bongkar Ini, Jokowi Makin Ngotot
"Semua lagi cari (Draf Omnibus Law) nggak ketemu, dan mungkin cela terakhir cari di kandang bebek di Kalimantan, ketinggalan di situ mungkin," sindir Rocky Gerung melalui akun YouTube-nya, Minggu (11/10).
Menyoroti sikap Jokowi yang melakukan konferensi pers terkait Omnibus Law yang entah di mana keberadaan naskahnya. Rocky mengatakan, DPR RI dan Presiden mungkin telah mengesahkan "Power Point".
BACA JUGA: Ngeri! Luhut Pandjaitan Banggakan Jokowi Setinggi Langit
"Nggak ada poin, nggak ada naskahnya, tapi Presiden masih ngomong bikin konferensi pers sendirian. Dan yang diomongkan itu persis seperti yang diomongkan oleh Airlangga tuh. Jadi Airlangga sebagai Menko sudah bicara ngapain Presiden tampil lagi bicarakan hal yang sama," kata Rocky Gerung keheranan.
"Itu artinya Golkar punya juru bicara baru namanya Joko Widodo. Bagaimana tidak rendah? Apalagi yang diucapkan adalah hoaks karena bukan itu dasarnya. Kalau saya jadi redaktur sebuah kantor berita, akan saya buat itu headline-nya, saya ucapkan 'Hoaks terbaik dibuat oleh Presiden’," jelasnya.
BACA JUGA: Waspada! Ternyata 3 Zodiak Istimewa Ini Memiliki Sifat Jahat
Rocky juga mengatakan bahwa hoaks itu secara resmi dikatakan oleh Presiden di depan mic.
Hal ini menurutnya disengaja untuk menekan Presiden agar mengatakan sesuatu yang sama dengan Airlangga kepada publik, yang ternyata berbeda versi dengan yang telah beredar di masyarakat.
"Ini akan dicatat sebagai kejahatan opini publik, minimal publik tahu lembar-lembar itu adalah lembar siluman," kata Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News