GenPI.co - Saat ini, relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Projo dan Jokowi Mania (JoMan) mendorong agar dilakukan reshuffle kabinet.
Dua kelompok relawan Jokowi ini menilai Kabinet Indonesia Maju kurang maksimal menangani dampak pandemi virus corona dan mendorong agar Jokowi melakukan reshuffle kabinet.
BACA JUGA: Tak Dipercaya Lagi Prabowo Subianto, Politisi Ini Blak-blakan
"Mereka menilai Presiden Jokowi harus mencopot atau merotasi menteri-menteri yang dinilai hanya menjadi beban negatif bagi pemerintahannya," ujar Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10).
Immanuel juga belum mengungkap siapa saja menteri yang dimaksud. Namun, ia menyatakan JoMan akan menyebut sejumlah nama itu dalam waktu dekat.
"Tunggu tanggal mainnya. Kami akan merilis nama-nama menteri itu secepatnya," ungkapnya.
BACA JUGA: Shio Banjir Rezeki, Bisnis Melejit Panen Uang Dadakan
Melihat hal tersebut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman langsung pasang badan membela Menteri Jokowi.
Habiburokhman beralasan bahwa pandemi covid-19 mempersulit para menteri bekerja maksimal, sehingga kabinet Jokowi belum bisa memenuhi ekspektasi rakyat.
"Kalaupun belum bisa memenuhi ekspektasi masyarakat, mungkin karena situasi pandemi ini sangat sulit bekerja maksimal," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/10).
BACA JUGA: Angka Ajaib Menghitung Hoki dari Tanggal Lahir, Buktikan!
Kendati demikian, Habiburokhman mengapresiasi sikap dari Jokowi Mania dan Projo dan menekankan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Jokowi.
"Kami menghormati sikap kedua organisasi tersebut. Hal tersebut merupakan bentuk besarnya harapan mereka agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik," jelas Habiburokhman.
"Namun perlu digarisbawahi bahwa kewenangan menempatkan atau mencopot menteri merupakan hak prerogatif Presiden," ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News