GenPI.co - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin membeberkan adanya tiga kerusakan di Indonesia.
Menurutnya, kerusakan tersebut berasal dari tindakan para pemimpin yang keluar dari kiblat bangsa dan negara Indonesia.
BACA JUGA: Isyarat Megawati Lengser, Penggantinya Bakal Bikin Geger!
Din menuturkan kerusakan pertama adalah penyelewengan serta penyimpangan nilai-nilai dasar yang disepakati, yaitu Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
"Maka kami sebagai gerakan moral berjuang untuk meluruskan kiblat bangsa dan negara, kiblat bangsa dan negara ini sudah menyimpang," tegas Din dalam sambutan KAMI Jambi, Jumat (30/10).
BACA JUGA: Ngeri! Kekuatan Istana Mulai Berubah, Jokowi Mulai Berani
Lebih lanjut, kerusakan lainnya adalah adanya gejala negara yang mengarah pada constitutional dictatorship atau kediktatoran konstitusional.
Menurut Din, kediktatoran konstitusional merupakan tindakan melanggar dasar negara.
"Ada gejala dan gelagat kekuasaan di negara kita mengarah pada penguatan constitusional dictatorship, sebuah gelagat kediktaktoran yang membungkusnya melalui undang-undang padahal menyimpang dari nilai-nilai dasar," ungkap Din.
BACA JUGA: Ngeri! Ternyata Ini 4 Kelompok yang Akan Kudeta Jokowi
Bahkan, Din mengatakan Indonesia, perlahan berubah menjadi negara otokrasi, meninggalkan azas demokrasi yang selama ini dianut Indonesia.
Ketiga, arogansi oleh para pemimpin yang memiliki kekuasaan. Menurut Din, kesombongan yang dianut para pemimpin bangsa kini menjadi hambatan terpenuhinya aspirasi rakyat.
"Ada juga kerusakan tingkat ketiga, menjelma dalam bentuk yang saya amati, dalam bentuk arogansi kekuasaan. Kesombongan, kekuasaan, merasa dirinya besar karena dianggap memiliki badan eksekutif, yang kemudian menutup mata dan telinga dari aspirasi rakyat," ungkap Din.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News