Ngeri! Mendadak Bekas Anak Buah SBY Suruh Jokowi Melawan

14 November 2020 03:33

GenPI.co - Tak ada yang memungkiri, bahwa seluruh rakyat Indonesia pasti ingin keadaan tanah airnya aman, tenteram, dan damai.

Sebagian besar tokoh politiknya pasti ingin mempererat persatuan untuk bisa membangun negeri tercintanya.

BACA JUGA: Istana Tegang, Bekas Anak Buah SBY Malah Kayak Jubir Jokowi

Namun, ternyata ada saja segelintir orang yang malah menyulut api permusuhan. Padahal, perannya untuk bangsa dan negara juga nihil.

Salah satu pernyataan yang bisa menyulut aksi untuk saling membenci disampaikan oleh bekas anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ferdinand Hutahaean.

Mantan politikus Partai Demokrat ini kembali menyuarakan perlawanan terhadap kelompok intoleran. 

BACA JUGA: 6 Shio Penuh Hoki Tingkat Dewa, Rezeki Datang Tak Ada Matinya

Dia bahkan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berani mengambil sikap tegas.

Dalam Twitter-nya, Ferdinand bercerita soal jejak kepemimpinan Presiden Jokowi dan meminta Presiden untuk memimpin menuju perdamaian melawan intoleran.

"Pak @jokowi, sy kenal bapak sejak awal bapak muncul ke Jakarta memulai pertarungan politik 2012. Saya tahu bapak berani dan keras meski tak punya wajah garang," tegas Ferdinand, Jumat (13/11).

BACA JUGA: Rutin Makan Daging Bebek Ternyata Manfaatnya Sungguh Dahsyat!

"Karena sikap berani dan keras bapak berbalut lebih ingin damai. Pak, ayo teriak, pimpin kami melawan, saya siap didepan!" tambahnya.

Selain itu, Ferdinand juga menuturkan bahwa tanah air ingin dihancurkan oleh orang-orang yang merasa paling berhak.

"Wahai pribumi nusantara! Anak kandung tanah leluhur! Lihatlah negeri indah warisan leluhur ini sedang ingin dihancurkan oleh segelintir orang merasa paling berhak dengan tanah moyang kita! Bangkitlah! Bentuk barisan! Kita jaga marwah nusantara, kita jaga Indonesia!" jelas Ferdinand.

Ferdinand juga meminta pemerintah untuk membentuk RUU anti-perbuatan intoleransi untuk melindungi toleranasi di dalam negeri.

"Indonesia darurat toleransi! Saya berharap dan meminta agar pemerintah mengusulkan RUU anti-perbuatan intoleransi sebagai alat melindungi toleransi di negeri ini. Radikalisme, Intoleransi adalah benur terorisme dan bibit konflik horizontal. @jokowi," tulisnya.

Sebelumnya, Ferdinand meyakini bahwa pemerintah akan melakukan sesuatu untuk mengatasi permasalahan radikalisme dan intoleransi.

"Saya pribadi meyakini bahwa Presiden atau pemerintah sedang menyiapkan langkah tertentu yang akan mengatasi masalah ini. Yang terpenting langkah itu harus mengakhiri semakin berkembangnya radikalisme dan intoleransi. @jokowi @mohmahfudmd," ujarnya, Kamis (12/11).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co